Pernahkah kita membayangkan akhir hidup kita? Perasaan kebimbangan saat ajal menjemput yang akhirnya mempertanyakan makna hidup diceritakan dalam novel Kematian Ivan Ilyich karya penulis asal Rusia, Leo Tolstoy. Pengejaran karier yang tak seimbang dengan hubungan harmonis keluarga hingga kehidupan layak yang tiba-tiba harus direnggut oleh kematian muda dinarasikan dalam novel ini.
Leo Tolstoy (1828-1910) merupakan penulis terkenal kelahiran Yasnaya Polyana. Rusia ini juga menulis berbagai novel terkenal seperti Perang dan Perdamaian (1869), Anna Karenina (1878), dan yang terkenal Berapa Luas Tanah Yang Dibutuhkan Seorang Manusia (1886).
Tolstoy menulis Kematian Ivan Ilyich ditahun yang sama (1886) dan merupakan karya penutupnya sebelum wafat. Tolstoy punya ciri khas untuk menyelami berbagai ketidakadilan dan ketimpangan dalam ceritanya.
Novel Kematian Ivan Ilyich ini beliau gambarkan sebagai sebuah konflik dari akhir perjalanan manusia yang berpikir telah menjalani hidup dengan baik namun pada akhirnya tokoh utama pada cerita ini tak mendapat makna yang utuh dan hanya mengejar karier tanpa cinta.
Sinopsis Novel Kematian Ivan Ilyich
Novel Kematian Ivan Ilyich bercerita tentang seorang hakim bernama Ivan Ilyich yang hidup di Rusia abad ke-19. Ia menjalani kehidupan yang dianggap "layak" secara sosial seperti memiliki pekerjaan bergengsi, dan rumah yang megah. Namun di balik itu semua, hubungan keluarganya hambar, penuh formalitas, dan tidak dilandasi kasih sayang tulus.
Konflik utama muncul ketika dirinya jatuh sakit akibat kecelakaan kecil, yang kemudian berkembang menjadi penyakit serius. Dari sinilah kisah mulai menyoroti ketakutan, penolakan, hingga kesadarannya terhadap arti hidup yang sesungguhnya.
Pada akhirnya, Ivan Ilyich dihadapkan pada kenyataan kematian yang tak terelakkan, dan justru di saat-saat terakhir itulah ia menemukan makna terdalam dari hidupnya.
Konflik Psikologis Sebelum Kematian
Tolstoy menggambarkan kebimbangan menjelang ajal Ivan Ilyich dengan detail yang menohok, sehingga pembaca bisa ikut merasakan pergulatan batin sang tokoh. Pada awalnya, Ivan tenggelam dalam penyangkalan. Ia meyakinkan dirinya bahwa sakit yang dideritanya hanyalah sementara dan bisa disembuhkan.