Mohon tunggu...
Muhammad Rafif Sultan Faisal
Muhammad Rafif Sultan Faisal Mohon Tunggu... Sejarawan - Mahasiswa Jurusan Sejarah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Pencari dan Pencerita Sejarah mari kita diskusikan seputar Sejarah Indonesia demi menghindari kesalahanpahaman yang telah terjadi pada sejarah bangsa ini

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mengenang 12 Tahun Almarhum Gus Dur di Mata Generasi Milenial

31 Desember 2021   23:05 Diperbarui: 31 Desember 2021   23:34 200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

12 tahun sudah berlalu ketika Presiden RI keempat Abdurahman Wahid atau kakrab disapa Gus Dur berpulang kerahmatullah. Di kediaman nya Ciganjur Jakarta pada 30 Desember 2021, diadakan Haul atau peringatan wafat nya. Dalam acara yang dilakukan mulai ini dimulai dengan pembacaan tilawatil Quran, Shalawat, Yasin, dan Doa. Kemudian penyampaian doa dan sambutan dari berbagai tokoh, ada para duta besar, jurnalis, seniman, tokoh milenial dan tokoh-tokoh lainnya. Dalam penyampaian nya itu sosok Gus Dur terkenang sangat baik oleh para tokoh tersebut dari berbagai pemikiran dan tindakan, selama masa hidupnya.


Sebenarnya siapa sih Gus Dur, kenapa sosok Gus Dur bisa terkenang banyak orang dan tokoh, lalu apa saja sih dari Gus Dur yang bisa diwarisi oleh bangsa Ini?
Jika ditanyakan siapa Gus Dur tentunya kita akan jawab presiden RI keempat. Iya memang begitu, tetapi secara mendalam tentu sosok Gus Dur ini akan banyak versi mengenai sosoknya. Najwa Sihab mengambarkan bahwa sosok Gus Dur ini adalah Kyai Sekaligus Politisi, Penulis sekaligus Aktivis. Mendengar hal itu kitab isa melihat rekam jejak dari kehidupan Gus Dur. 

Sosok Kyai yang dilekatkan kepada dirinya itu karena merupakan seorang Ulama, seorang Alim atau berpengetahuan yang dibuktikan dengan masa muda nya dihabiskan dengan menuntut Ilmu Agama dan Umum. Riwayat Pendidikan Gus Dur itu beragam menghabiskan SD di Matraman Perwari, SMP di Yogyakarta. Sebagia yang diharapkan menjadi pewaris dan penerus keilmuan ayah dan kakeknya.

Gus Dur juga sekolah dan belajar di berbagai pesantren. Yang diawali dengan belajar dibawah asuhan kyai Juanedi yang merupakan salah seorang tokoh Muhammadiyah di Yogyakarta. Kemudian belajar dipesantren Krapyak dibawah asuhan Kyai Ali Mas'um untuk melengkapi belajar bahasa Arab. Lalu belajar dipesantren tegalrejo di Magelang dibawah pimpinan kyai Khudori. Sambil belajar ditegalrejo juga mengambil paruh waktu untuk belajar di pesantren denanyar, ditempat kyai Bisri Syansuri. Belajar atau mondok pada waktu ini dilakukan hingga tahun 1959. 

Pada itu Gus Dur pindah mondok nya ke Jombang untuk belajar langsung dari kyai Wahab Chasbullah di pesantren Tambakberas. Kegiatan mondok di berbagai pesantren ini membuat Gus Dur belajar banyak mengenai sastra arab klasik, studi islam, selain itu Gus Dur juga terbuka terhadap banyak bacaan dari barat. Di pesantren juga Gus Dur mendalami mengenai sufistik dan mistik dalam islam.

Setelah puas belajar di tanah air melanjutkan belajar nya keluar negeri dan al Azhar Kairo adalah tempat awal tanah asing yang dikunjungi mulai tahun 1963. Ketika dimasukan ke kelas dasar karena tidak mempunyai ijazah akhirnya Gus Dur lebih memilih meninggalkan kelas untuk membaca buku-buku ilmu lain, selain itu juga Gus Dur sambil kerja di Kedubes Kairo. Gus Dur melakukan studi di kairo hingga tahun 1966.


Gus Dur memutuskan melanjutkan studi islam di Baghdad. Dengan mendapat beasiswa Gus Dur teratur untuk mengikuti perkuliahan. Di Baghdad Gusdur juga belajar bahasa Prancis beserta kebudayaan nya. Selama dua tahun terkakhir di Baghdad Gus Dur memfoukuskan studi nya dalam kajian sejarah islam di Indonesia.


Perjalan studi Gus Dur di akhiri dengan berkenala keberbagai tempat di eropa dengan tujuan melanjutkam studi tetapi akibat ijazah Universitas Baghdad tidak di akui di eropa membuat Gus Dur memutuskan kembali ke Indonesia pada tahun 1971.


Sekelumit perjalanan studi dari Gus Dur ini mencerminkan bahwa diri nya adalah seorang murid, pelajar, atau santri yang telah melintasi batas batas geografis dalam menuntut ilmu.
Kegiatan menulis merupakan buah pelajaran yang telah diambil oleh Gus Dur yang telah dituangkan oleh dirinya dengan banyak menghasilkan karya tulis. Sebenarnya Gus Dur sudah mulai menulis sejak menjadi mahasiswa di Timur Tengah sebagai korespodensi para pelajar disana. Kemudian aktifitas menulis nya dilanjutkan dengan bergabung LP3ES. Disana Gus Dur melakukan banyak riset mengenai pesantren dan dunia islam tradisional. Hingga saat ini banyak tulisan Gus Dur dimuat di website Gusdur.net yang tulisan nya lebih dari 100 artikel.


Karir politik Gus Dur dimulai dengan bergabungnya di Dewan Syuriah NU menjadi anggota di bawah Kyai Bisri Syansuri. Setelah wafatnya sang kakek Gus Dur menjadi kepengurusan utama di Dewan Syuriah dan membuat nya pindah ke Ciganjur Jakarta. Setelah aktif diberbagai ceramah dan pidato Gus Dur akhirnya ikut maduk dalam kampanye partai PPP. Kondisi pada saat sebelum pemilu 1982 hanya memungkinkan Indonesia di wakili oleh 3 partai. Intervensi Soeharto terhadap partai PPP dan internal NU sempat terjadi konflik internal, dalam kondisi itu Gus Dur berada di garda terdepan dalam menengahi perkara tersebut. Hingga akhirnya NU kembali ke khittah pada tahun 1929 dengan menarik diri dari partai politik. Langkah politik selanjutnya yang diambil Gus Dur adalah ketika terpilih menjadi ketua umum PBNU pada mukhtamar 1984 berkat keberhasilan nya dan kepopuleran dirinya dikalangan NU sebelum mukhtamar terjadi.

Setelah tahun 1994 kondisi perpolitikan indonesia masuk kepada masa-masa dimulainya kontestasi dan supremasi politik. Semua para elit politik ikut terlibat untuk mencoba saling mendominasi baik dari kubu pemerintah yaitu soeharto dan golkar maupun para oposisi seperti megawati dengan PDIP serta Gus Dur dengan PKB. Melemahnya kekuasaan Soeharto hingga membuatnya turun tahta dan dilanjutkan oleh Habibie. Pemerintah habibie merupakan masa transisi dengan muncul nya berbagai permasalah negara yang cukup rumit seperti perekonomian, etnis, dan krisis lain nya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun