Para pemberontak, yang sebagian besar adalah buruh, petani, dan kaum borjuis yang tidak puas, berkumpul dengan senjata seadanya, seperti senapan, sabit, dan alat-alat pertanian menyerbu benteng.Â
Mereka merasa bahwa Bastille, sebagai simbol kekuasaan dan penindasan, harus dihancurkan untuk mencapai kebebasan dan keadilan.
Para pemberontak berhasil mengelilingi dan mengepung penjara. Setelah itu, terjadi pertempuran sengit di sekitar penjara. Penjaga Bastille akhirnya menyerah setelah perlawanan yang intens, dan para pemberontak berhasil memasuki penjara.Â
Dalam pertempuran ini, beberapa pemberontak dan penjaga Bastille menjadi korban. Salah satu nama penting yang terbunuh dalam pertempuran ini adalah Marquis de Launay, komandan Bastille, yang terbunuh oleh massa yang marah setelah penjara jatuh ke tangan mereka.
Adanya revolusi yang dilakukan masyarakat juga turut menyeret beberapa tokoh penting seperti raja Louis XVI dan istrinya Marie Antoinette. Akibat kemarahan rakyat yang berkepanjangan, dua tokoh itu akhirnya dieksekusi mati dengan guillotine, sebagai simbol atas kemurkaan masyarakat Prancis pada keadaan saat itu.
Secara keseluruhan, revolusi ini merupakan peristiwa yang sangat penting dalam sejarah Prancis. Tidak hanya menggambarkan kemarahan rakyat terhadap penindasan, revolusi ini juga membuka jalan bagi perubahan besar yang akan membentuk masa depan Prancis dan memberi inspirasi bagi perjuangan kebebasan di seluruh dunia.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI