Mohon tunggu...
Humas
Humas Mohon Tunggu... Humas

Pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

SISWI SMAN 10 SAMARINDA CIPTAKAN ZEROMIN BERUPA WIRAUSAHA SOSIAL KAMPUNG TENUN dan KETUPAT Samarinda

1 Agustus 2025   01:50 Diperbarui: 1 Agustus 2025   06:50 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar Proses Pengujian dan Penelitian ZEROMIN

Samarinda, Kalimantan Timur - Dua pelajar inspiratif dari SMAN 10 Samarinda, Shayna Princes Sonda dan Al Mayra Bilqis Rahmania, berhasil menciptakan Zeromin, sebuah inovasi wirausaha sosial berbasis keberlanjutan yang lahir dari akar budaya lokal dan semangat ekonomi hijau. Produk ini menjadi bukti bahwa solusi lingkungan dan penguatan budaya bisa sejalan dalam satu karya nyata yang berdampak langsung bagi masyarakat.

Gambar Proses Pengujian dan Penelitian ZEROMIN
Gambar Proses Pengujian dan Penelitian ZEROMIN

Zeromin merupakan adsorben minyak jelantah berbahan 100% alami, memanfaatkan potensi lokal seperti daun nipah, janur ketupat, dan tandan kosong kelapa sawit (TKKS). Bahan-bahan ini diolah menjadi arang aktif melalui proses aktivasi kimia ramah lingkungan, kemudian dikemas dalam kantung serat jagung biodegradable food grade  menjadikannya bukan hanya inovatif, tetapi juga bertanggung jawab secara ekologis.

Gambar Bersama Pengrajin Kampung
Gambar Bersama Pengrajin Kampung

Produk ini lahir dari semangat pemberdayaan dua kampung ikonik di Samarinda: Kampung Ketupat dan Kampung Tenun. Di sinilah nilai sosial Zeromin mengambil peran penting. Melalui kolaborasi dengan pengrajin anyaman dan penenun lokal, Zeromin memberdayakan komunitas perempuan untuk ikut serta dalam proses produksi dan pengemasan produk, menciptakan lapangan kerja serta mendorong regenerasi budaya lokal.

Zeromin menghadirkan dua model bisnis utama:

  1. Zeromin Reguler (100 gram, Rp15.000): Ditujukan untuk kebutuhan rumah tangga, praktis dan ekonomis.

  2. Zeromin Premium (150 gram + gelas penampung minyak + tas anyaman lokal, Rp50.000): Dikemas dengan nilai budaya dan estetika lokal, cocok untuk konsumen sadar lingkungan dan sosial.

Produk ini tidak hanya menjadi solusi limbah dapur, tetapi juga bagian dari gerakan wirausaha hijau (green entrepreneurship) yang mengangkat budaya lokal ke panggung nasional. Zeromin telah diperkenalkan dalam berbagai festival UMKM, lomba inovasi nasional, dan kini menjadi simbol kebangkitan generasi muda dalam mewujudkan ekonomi sirkular berbasis masyarakat.

"Zeromin bukan sekadar produk, ini gerakan sosial-ekologis dari kampung untuk masa depan yang lebih hijau dan berbudaya," ujar Shayna dalam sesi  diskusi menjelaskan ZEROMIN

Diskusi Potensial Kampung
Diskusi Potensial Kampung

Melalui Zeromin, Shayna dan Al Mayra membuktikan bahwa pelajar pun bisa menjadi agen perubahan. Menggabungkan ilmu, nilai kearifan lokal, dan empati sosial, mereka menapaki jalur kewirausahaan sosial dengan semangat anak muda Samarinda yang kreatif dan bertanggung jawab terhadap bumi dan budayanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun