Samarinda, Kalimantan Timur - Dua pelajar inspiratif dari SMAN 10 Samarinda, Shayna Princes Sonda dan Al Mayra Bilqis Rahmania, berhasil menciptakan Zeromin, sebuah inovasi wirausaha sosial berbasis keberlanjutan yang lahir dari akar budaya lokal dan semangat ekonomi hijau. Produk ini menjadi bukti bahwa solusi lingkungan dan penguatan budaya bisa sejalan dalam satu karya nyata yang berdampak langsung bagi masyarakat.
Zeromin merupakan adsorben minyak jelantah berbahan 100% alami, memanfaatkan potensi lokal seperti daun nipah, janur ketupat, dan tandan kosong kelapa sawit (TKKS). Bahan-bahan ini diolah menjadi arang aktif melalui proses aktivasi kimia ramah lingkungan, kemudian dikemas dalam kantung serat jagung biodegradable food grade  menjadikannya bukan hanya inovatif, tetapi juga bertanggung jawab secara ekologis.
Produk ini lahir dari semangat pemberdayaan dua kampung ikonik di Samarinda: Kampung Ketupat dan Kampung Tenun. Di sinilah nilai sosial Zeromin mengambil peran penting. Melalui kolaborasi dengan pengrajin anyaman dan penenun lokal, Zeromin memberdayakan komunitas perempuan untuk ikut serta dalam proses produksi dan pengemasan produk, menciptakan lapangan kerja serta mendorong regenerasi budaya lokal.
Zeromin menghadirkan dua model bisnis utama:
Zeromin Reguler (100 gram, Rp15.000): Ditujukan untuk kebutuhan rumah tangga, praktis dan ekonomis.
Zeromin Premium (150 gram + gelas penampung minyak + tas anyaman lokal, Rp50.000): Dikemas dengan nilai budaya dan estetika lokal, cocok untuk konsumen sadar lingkungan dan sosial.
Produk ini tidak hanya menjadi solusi limbah dapur, tetapi juga bagian dari gerakan wirausaha hijau (green entrepreneurship) yang mengangkat budaya lokal ke panggung nasional. Zeromin telah diperkenalkan dalam berbagai festival UMKM, lomba inovasi nasional, dan kini menjadi simbol kebangkitan generasi muda dalam mewujudkan ekonomi sirkular berbasis masyarakat.
"Zeromin bukan sekadar produk, ini gerakan sosial-ekologis dari kampung untuk masa depan yang lebih hijau dan berbudaya," ujar Shayna dalam sesi  diskusi menjelaskan ZEROMIN
Melalui Zeromin, Shayna dan Al Mayra membuktikan bahwa pelajar pun bisa menjadi agen perubahan. Menggabungkan ilmu, nilai kearifan lokal, dan empati sosial, mereka menapaki jalur kewirausahaan sosial dengan semangat anak muda Samarinda yang kreatif dan bertanggung jawab terhadap bumi dan budayanya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI