Mohon tunggu...
Muhammad Nauval
Muhammad Nauval Mohon Tunggu... Perawat | Aceh Tulen

Pecinta Kopi Hitam Tanpa Gula

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal Artikel Utama

Kapal Aceh Hebat, Transportasi Massal Berbasis Identitas Budaya

16 September 2025   07:00 Diperbarui: 16 September 2025   12:14 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kapal Aceh Hebat | Sumber: Dinas Perhubungan Aceh

Aceh memiliki banyak pulau, seperti Sabang, Simeulue, dan Pulau Banyak. Bagi masyarakat yang tinggal di pulau-pulau tersebut, Aceh Hebat bukan hanya alat transportasi laut, tetapi menjadi penyambung hidup.

Bayangkan jika kapal tidak beroperasi. Distribusi barang akan terhenti, kegiatan ekonomi terhambat, bahkan hubungan sosial bisa terputus.

Begitu besar kerugian yang akan dirasakan banyak orang ketika akses transportasi laut mengalami kendala. Bagi sebagian orang, kapal mungkin hanya sekadar alat transportasi.

Namun, bagi saya dan masyarakat Sabang pada umumnya, Aceh Hebat bukan hanya sekadar alat angkut, melainkan sebagai sarana penyambung kehidupan. Aceh Hebat bukan hanya transportasi laut, tapi juga jembatan harapan yang menghubungkan kehidupan banyak orang di daratan dan pulau.

Seperti yang kita tahu, untuk rute pelayaran Banda Aceh-Sabang, Dinas Perhubungan Aceh memiliki beberapa kapal yang beroperasi. Dua di antaranya adalah Kapal Aceh Hebat dan BRR yang dikenal luas di masyarakat sebagai kapal lambat.

Ada juga kapal cepat, seperti kapal Express Bahari. Perjalanan dengan kapal lambat membutuhkan waktu dua jam, sedangkan untuk kapal cepat hanya kurang lebih 45 menit saja.

Kapal lambat biasanya digunakan oleh masyarakat yang membawa kendaraan dan muatan barang yang banyak. Kapal cepat biasanya diminati oleh masyarakat yang ingin cepat sampai ke daratan, atau yang mempunyai urusan mendesak.

Begitu sekilas perbedaan antara kapal lambat dan kapal cepat. Namun, ada hal lain yang juga penting untuk kita perhatikan.

Kapal Aceh Hebat, sesuai dengan namanya, memang tangguh di lautan. Tetapi, ketangguhan fisik saja tidak cukup jika identitas kita perlahan menghilang.

Transportasi publik seharusnya tidak hanya berfungsi sebagai alat angkutan, tetapi juga mencerminkan identitas. Aceh yang kaya akan adat dan budaya sepatutnya mampu menghadirkan nilai-nilai itu dalam setiap aspek kehidupan, termasuk dalam layanan transportasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun