Mohon tunggu...
Muhammad Leksono
Muhammad Leksono Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Semua karya yang tercipta dibantuan oleh secangkir teh.

Bukan pencinta kopi, tapi ingin membuat kedai kopi. Lebih suka minum teh. Masih mencari jadi diri, hal itulah yang membuat saya masih asik sendiri.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Tamparan Sahabat

30 November 2019   11:39 Diperbarui: 30 November 2019   11:55 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: nationalpost.com

Fikri pun seketika tertawa kecil "Justru ini adalah bentuk terima kasih saya kepada kamu. Pasti kau masih ingat waktu kita SD, kan?... Saya sering sekali ditindas oleh teman-teman, tapi kamu selalu bela saya, selalu beri masukan ke saya untuk melawan, jangan hanya diam ketika harga diri diinjak-injak orang lain.

Dan juga di saat orang lain mengolok-olok karena culunnya saya, kamu satu-satunya orang yang mau berteman sama saya. Semenjak saya bersahabat sama kamu, saya selalu merasa aman dari apa pun.  Itu alasan saya baik kepada kamu selama ini, dan anggap saja ini balas budi saya" Mereka pun saling tersenyum satu sama lain.

Mereka paham kebaikan sekecil apa pun akan menumbuhkan kebaikan-kebaikan lainnya dan persahabatan yang tulus akan membuahkan kebaikan-kebaikan yang lebih banyak lagi. Persahabatan yang tulus bukan karena harta kekayaan, tapi bagaimana mereka saling memahami dan memaklumi kekurangan yang mereka punya satu sama lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun