Mohon tunggu...
Muh Khamdan
Muh Khamdan Mohon Tunggu... Researcher / Analis Kebijakan Publik

Berbagi wawasan di ruang akademik dan publik demi dunia yang lebih damai dan santai. #PeaceStudies #ConflictResolution

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Karier Baru di Usia 30-an, Menemukan Tenang Lebih Berharga Daripada Menang

25 September 2025   05:20 Diperbarui: 25 September 2025   05:20 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Usia 30-an sering menghadirkan dilema. Bertahan dalam stabilitas atau melangkah ke arah baru penuh ketidakpastian. Namun justru di persimpangan itu, kita menemukan passion sejati. Karena kebahagiaan tidak lahir dari kenyamanan, melainkan dari keberanian mengejar arti. 

Tentu, tidak semua orang harus pindah karier untuk menemukan kebahagiaan. Sebagian mampu membangun ulang makna dalam pekerjaan yang sama. Namun bagi mereka yang memilih jalan berbeda, perjalanan itu adalah cara untuk menemukan keseimbangan antara kebutuhan finansial dan kebutuhan psikologis.

Pindah karier di usia 30-an pada akhirnya bukan soal menang atau kalah, sukses atau gagal. Lebih dari itu, ia adalah latihan keberanian untuk jujur pada diri sendiri, apakah pekerjaan yang kita jalani benar-benar selaras dengan siapa kita? Jawaban jujur itulah yang menentukan kualitas hidup, bukan sekadar angka gaji.

Maka, dilema pindah karier di usia 30-an seharusnya tidak dilihat sebagai kegamangan, melainkan kesempatan untuk tumbuh. Lega atau cemas adalah bagian dari proses. Pada akhirnya, perjalanan jatuh bangun mencari ketetapan karier adalah cara manusia menemukan ketenangan batin, lebih abadi daripada sekadar kemenangan sesaat.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun