Mohon tunggu...
Muh Khamdan
Muh Khamdan Mohon Tunggu... Researcher / Analis Kebijakan Publik

Berbagi wawasan di ruang akademik dan publik demi dunia yang lebih damai dan santai. #PeaceStudies #ConflictResolution

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Menaklukkan Jepang, Misi Timnas Garuda Tembus Ranking 110 Dunia

9 Juni 2025   18:19 Diperbarui: 10 Juni 2025   09:50 183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Perayaan pemain Timnas Jepang, Takumi Minamino, saat mencetak gol pada laga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Indonesia vs Jepang di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, pada Jumat (15/11/2024). (Foto: KOMPAS.com/Adil Nursalam)

Di lini belakang, Indonesia memiliki barisan pertahanan progresif, meliputi Rizky Ridho, Jay Idzes, dan Justin Hubner. Ketiganya tidak hanya kuat dalam duel fisik, tetapi juga piawai memulai serangan dari belakang melalui umpan-umpan vertikal. Dalam sepak bola modern, kualitas bek bukan diukur dari sekadar clearance, tapi bagaimana mereka mengatur tempo dan memecah pressing lawan.

Untuk sektor sayap, Kevin Diks dan Nathan Tjoe-A-On adalah pemain dengan peran ganda, antara bertahan dan menyerang. Diks, dengan pengalamannya di Eropa, bisa menjadi penghubung dari belakang ke depan. Nathan, yang cenderung lebih ofensif, bisa menjadi outlet ketika Jepang menekan dari tengah. Di era sepak bola modern, wingback bukan lagi sekadar pelari, tapi kreator tambahan.

Di tengah, Stefano Lilipaly dapat bermain ganda antara depan dan tengah bersama Thom Haye. Keduanya bisa menjadi kunci untuk menyerang maupun mengulur strategi di belakang. Mereka adalah otak permainan. 

Lilipaly sebagai playmaker klasik dengan visi dan pengalaman, sementara Haye menjadi jenderal distribusi yang mengatur irama. Kombinasi ini akan sangat krusial dalam merespons tekanan tinggi Jepang. Passing cepat dan rotasi bola yang efektif menjadi elemen utama untuk membuka ruang.

Menarik untuk melihat kemungkinan munculnya Dean James di lini tengah sebagai gelandang box-to-box. Mobilitasnya sangat dibutuhkan untuk memutus aliran bola Jepang di tengah lapangan. Jika Lilipaly dan Haye adalah kreator, maka James adalah breaker, peran yang sering diabaikan namun sangat vital dalam pertandingan berintensitas tinggi.

Barisan depan Garuda juga tak bisa dipandang remeh. Ole Romeny, pemain yang mulai menemukan ritme permainan terbaiknya, bisa menjadi pemecah kebuntuan dengan naluri gol yang tajam. 

Di sisi sayap, kecepatan dan determinasi Egy Maulana Vikri serta Ramadan Sananta menjadi senjata untuk menyerang balik, khususnya saat Jepang kehilangan shape karena terlalu menekan.

Kunci utama laga ini adalah transisi. Jepang sangat berbahaya dalam situasi transisi cepat, tetapi mereka juga rentan saat kehilangan bola. Di sinilah kecerdasan taktik Indonesia akan diuji, apakah mereka bisa mempertahankan struktur formasi, merebut bola di area kritis, dan melancarkan serangan balik efektif dalam dua-tiga sentuhan saja?

Strategi pressing juga harus diperhitungkan matang-matang. Pressing buta hanya akan menguras stamina. Garuda harus menekan secara kolektif, terorganisasi, dan dengan timing yang tepat. 

Pemahaman ruang yang semakin baik, pressing semi-tinggi bisa dipakai untuk memancing kesalahan Jepang di tengah, bukan di area bertahan mereka.

Satu hal yang kini menjadi kekuatan baru Indonesia adalah mentalitas. Kemenangan atas China bukan hanya soal tiga poin, tetapi juga membuktikan bahwa Garuda kini bisa mengontrol pertandingan besar. Melawan Jepang, mentalitas ini harus dijaga, bukan sebagai underdog, tapi sebagai rival yang punya ambisi dan sistem permainan solid.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun