Langkah 1: Review desain produk secara komprehensif.
Langkah pertama dalam penerapan DFM adalah melakukan review desain produk secara komprehensif. Hal ini melibatkan evaluasi setiap aspek desain dari perspektif manufaktur, memeriksa bagaimana setiap komponen akan diproduksi dan dirakit.
Insinyur dan desainer bekerja secara kolaboratif dalam fase ini, memanfaatkan gabungan pengetahuan dan pengalaman mereka untuk mengidentifikasi potensi tantangan manufaktur dan menyarankan modifikasi desain untuk mengatasinya. Misalnya, mereka mungkin mengidentifikasi bagian-bagian dengan bentuk rumit yang sulit dibuat dan mengusulkan desain sederhana yang akan mencapai fungsi yang sama namun lebih mudah untuk diproduksi.
Tinjauan desain yang sukses juga melibatkan penilaian pilihan material dalam desain. Bahan sangat penting dalam manufaktur, mempengaruhi proses produksi dan kinerja produk akhir. Misalnya, suatu desain mungkin memerlukan jenis plastik tertentu untuk suatu komponen. Bahan alternatif mungkin diusulkan jika plastik tersebut memerlukan suhu pemrosesan tinggi yang meningkatkan biaya produksi.
Selain itu, tahap peninjauan desain harus mempertimbangkan toleransi yang ditentukan dalam desain. Toleransi yang lebih ketat mungkin diperlukan untuk proses produksi dan meningkatkan biaya, jadi mengevaluasi apakah toleransi yang ditentukan praktis dan layak secara ekonomi sangatlah penting. Tinjauan desain merupakan langkah penting dalam proses DFM, dan ketelitiannya dapat berdampak signifikan terhadap kemampuan manufaktur produk.
Langkah 2: Identifikasi Elemen Desain Utama
Langkah kedua dalam penerapan DFM adalah identifikasi elemen desain utama. Hal ini melibatkan penentuan aspek desain mana yang mendasar bagi fungsionalitas dan daya tarik estetika produk. Elemen-elemen ini dapat mencakup apa saja mulai dari bentuk dan ukuran bagian hingga bahan yang digunakan dalam konstruksinya.
Mengidentifikasi elemen desain utama dalam desain komponen sangat penting karena aspek produk ini hanya dapat dikompromikan dengan memengaruhi fungsi dan waktu pemasarannya. Oleh karena itu, elemen-elemen ini akan berdampak langsung pada proses produksi dan harus dipertimbangkan dengan cermat selama pengembangan rencana produksi..
Langkah ini penting karena menginformasikan keputusan selanjutnya dalam proses DFM, khususnya yang berkaitan dengan metode produksi dan pemilihan material. Dengan mengidentifikasi secara jelas elemen desain utama, produsen dapat memastikan bahwa proses mereka selaras dengan desain produk, sehingga memfasilitasi produksi yang efisien tanpa mengorbankan integritas desain.
Langkah 3: Desain Ulang dan Penyempurnaan Berulang
Desain ulang dan penyempurnaan berulang adalah langkah ketiga dalam proses DFM. Langkah ini melibatkan modifikasi desain berulang dan siklus evaluasi untuk mengoptimalkan desain produk untuk manufaktur. Proses berulang ini sangat penting untuk memastikan bahwa desain tidak hanya dapat diproduksi tetapi juga layak secara ekonomi dan efisien.