Mohon tunggu...
Muhammad Irfan
Muhammad Irfan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Prodi Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Sultan Agung Semarang, Dosen Pengampu: Dr.Aida Azizah, S.Pd.,M.Pd.

Sarjana Muda

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Perancangan Desain Manufaktur Teknik Industri

12 Januari 2024   18:47 Diperbarui: 12 Januari 2024   19:06 387
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Langkah 1: Review desain produk secara komprehensif.

Langkah pertama dalam penerapan DFM adalah melakukan review desain produk secara komprehensif. Hal ini melibatkan evaluasi setiap aspek desain dari perspektif manufaktur, memeriksa bagaimana setiap komponen akan diproduksi dan dirakit.

Insinyur dan desainer bekerja secara kolaboratif dalam fase ini, memanfaatkan gabungan pengetahuan dan pengalaman mereka untuk mengidentifikasi potensi tantangan manufaktur dan menyarankan modifikasi desain untuk mengatasinya. Misalnya, mereka mungkin mengidentifikasi bagian-bagian dengan bentuk rumit yang sulit dibuat dan mengusulkan desain sederhana yang akan mencapai fungsi yang sama namun lebih mudah untuk diproduksi.

Tinjauan desain yang sukses juga melibatkan penilaian pilihan material dalam desain. Bahan sangat penting dalam manufaktur, mempengaruhi proses produksi dan kinerja produk akhir. Misalnya, suatu desain mungkin memerlukan jenis plastik tertentu untuk suatu komponen. Bahan alternatif mungkin diusulkan jika plastik tersebut memerlukan suhu pemrosesan tinggi yang meningkatkan biaya produksi.

Selain itu, tahap peninjauan desain harus mempertimbangkan toleransi yang ditentukan dalam desain. Toleransi yang lebih ketat mungkin diperlukan untuk proses produksi dan meningkatkan biaya, jadi mengevaluasi apakah toleransi yang ditentukan praktis dan layak secara ekonomi sangatlah penting. Tinjauan desain merupakan langkah penting dalam proses DFM, dan ketelitiannya dapat berdampak signifikan terhadap kemampuan manufaktur produk.

Langkah 2: Identifikasi Elemen Desain Utama

Langkah kedua dalam penerapan DFM adalah identifikasi elemen desain utama. Hal ini melibatkan penentuan aspek desain mana yang mendasar bagi fungsionalitas dan daya tarik estetika produk. Elemen-elemen ini dapat mencakup apa saja mulai dari bentuk dan ukuran bagian hingga bahan yang digunakan dalam konstruksinya.

Mengidentifikasi elemen desain utama dalam desain komponen sangat penting karena aspek produk ini hanya dapat dikompromikan dengan memengaruhi fungsi dan waktu pemasarannya. Oleh karena itu, elemen-elemen ini akan berdampak langsung pada proses produksi dan harus dipertimbangkan dengan cermat selama pengembangan rencana produksi..

Langkah ini penting karena menginformasikan keputusan selanjutnya dalam proses DFM, khususnya yang berkaitan dengan metode produksi dan pemilihan material. Dengan mengidentifikasi secara jelas elemen desain utama, produsen dapat memastikan bahwa proses mereka selaras dengan desain produk, sehingga memfasilitasi produksi yang efisien tanpa mengorbankan integritas desain.

Langkah 3: Desain Ulang dan Penyempurnaan Berulang

Desain ulang dan penyempurnaan berulang adalah langkah ketiga dalam proses DFM. Langkah ini melibatkan modifikasi desain berulang dan siklus evaluasi untuk mengoptimalkan desain produk untuk manufaktur. Proses berulang ini sangat penting untuk memastikan bahwa desain tidak hanya dapat diproduksi tetapi juga layak secara ekonomi dan efisien.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun