Perihal kita telah selesai Menerima dengan sabar sangat besar meski berat. Kuat, meski luka-luka masih menghajar.Â
Pasrah dan terserah kini searah dengan ikhlas paling sungguh. Dan kini, sudah waktunya kita sudahi tanpa ada sedih yang mendiami setiap nadi.Â
Ruang kita telah sempit untuk kembali saling mendekati, Buang saja semua kenagan dan cerita perihal aku yang bersama dibawa senja.Â
Sekali lagi, sudahi saja semua ini dengan lapang dada yang paling dalam. Sebab terlalu perih atas apa yang kau beri, hingga disetiap hari-hari ku terasa rapuh seperti puisi yang putus sebelum selesai ditulis.Â
Terima kasih, telah menggenapi hari-hari ku yang ganjil, meski kini kita harus saling menepi.