Mohon tunggu...
Muhammad Hari Maulana
Muhammad Hari Maulana Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

menjalani hidup adalah memberikan manfaat lebih kepada orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Catatan Puasa Part I

3 Agustus 2011   08:37 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:08 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Alhamdulillah, tiba juga kita di bulan suci yang penuh dengan rahmat, berkah, dan ampunan, Ramadhan. Sebenarnya, Ramadhan tahun ini sama saja dengan Ramadhan tahun lalu-lalu. Sama-sama masih puasa. Sama-sama gag makan. Sama-sama gag minum. Juga sama-sama bulan Ramadhan. Pokoknya samalah. Tapi ada juga bedanya. Perbedaan tahun ini dengan tahun sebelum tahun ini terletak pada lokasi geografis aku puasa. Loh, emang ada apa dengan si Geo? Yab, bener. Ini adalah fakta yang paling menyedihkan: PUASA DI KAMPUNG ORANG.

Well, sebagai laki-laki sejati gag perlu cengeng. Yah, walopun sedih  juga sih Ramadhan seperti ini mala jauh dari keluarga. Terbanyang aja, selama ini kalo mau sahur pasti yang bangunkan masih manusia. Entah itu mamak yang bangunkan pake cubitan-cubitan maut kalo aku gag bangun bangun. Entah itu bapak yang dengan “ehem” nya aja aku udah terbangun. Entah itu kakak yang merepet aja.  Tahun ini, alaram henpon yang dapat diandalkan. Entah kenapa disaat moment-moment itu gag bias kita rasain lagi rasanya kita sangat merasa ada yang hilang. Yap, hal-hal sederhana kadang bias menjadi sesuatu yang sangat istimewa disaat kita tidak bisa merasakannya lagi.

Hemm, kembali lagi kemasalah keramadhanan tahun ini. Setelah hanya bisa berharap sama alaram dan telinga. Aku gag bisa berharap banyak. Kemungkinannya juga cuman ada dua, pertama tiba-tiba tengah malam ternyata batre henpon habis. Jadinya alaram mati ditambah gag kebangun buat sahur sama dengan besoknya lemes. Atau kemungkinan yang kedua, tiba tengah malam batre henpon masih nyala, alaram bunyik, tapi kali ini masalahnya telinga jadi super budek. Jadinya, telinga super budek ditambah gag bangun terus gag sahur sama dengan lemes. Hemm, akhir tragis yang sama. Yap, tahun ini sudah jelas kalo aku bakalan menghabiskan ramadhan ini sendirian. Jauh dari keluarga. Tragis.

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun