Mohon tunggu...
Muh. Hanafi
Muh. Hanafi Mohon Tunggu... Guru - Abdi Negara

Pengawas Madrasah Tingkat MA, Fasda Numerasi dan AlQur'an Hadist, Fasilitator IKM, Instruktur Visitasi Pelatihan Tindak Lanjut Hasil AKMI 2023, Penggerak Moderasi Beragama, Karya yang telah dipublikasikan : 1 buah Buku Referensi "Keajaiban Think Pair And Share pada Pembelajaran Al-Qur'an Hadist", 2 buah Jurnal pada At-Taklim STAI An-Nadwah KTL dan PEJ FTK UIN STS Jambi. Hope winner on cross cultural religious literacy competition "Developing Student Activity Program" Institut Leimena Jakarta Tahun 2022.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Memaksimalkan Quality Time dalam Pembelajaran di Sekolah

29 Januari 2023   22:45 Diperbarui: 30 Januari 2023   00:01 588
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Waktu Quality Time (Sumber gambar dari : https://chanelmuslim.com)

Di antara pukul 09.00 sampai pukul  11.00 WIB

Ini waktu siswa lebih cenderung tidak seproduktif di waktu pagi. Meski siswa siap menerima materi pelajaran sesulit apapun. Namun tidak sampai mengurangi konsentrasi belajarnya. Siswa masih tetap fokus mengikuti pelajaran dengan baik.

Alangkah lebih baik waktu ini lebih difokuskan pada materi-materi bersifat non ekstakta, misalnya mata pelajaran Bahasa Indonesia, Ilmu Pengetahuan Alam atau biologi, Al-Qur'an Hadits, Fiqih. Termasuk juga ilmu Pendidikan Kewarganegaraan.

Kemudian materi-materi yang lain, yakni materi yang memerlukan konsentrasi yang tinggi., karena pada jam ini otak siswa memiliki analisis yang  tajam, daya kemampuan siswa kreatif dan inovatif.

Di antara pukul 11.00 sampai pukul 13.00 WIB

Ini waktu dimana siswa terjadi penurunan daya fokusnya, disebabkan beberapa faktor, misalnya kehausan, lapar. Ketika perut keroncongan, daya mata siswa untuk  menyimak atau  mengamati pembelajaran mengendor, bahkan bisa terjadi ngantuk.

Diwaktu ini aliran darah ke otak siswa sedang menurun, hal ini mengakibatkan siswa kesulitan untuk berkonsentrasi mengikuti pembelajarannya.

 Atau juga faktor lain kelelahan disebabkan diwaktu istirahat bermain bola atau aktivitas siswa yang menguras fisiknya.

Diwaktu ini diperlukan istirahat sejenak-sejenak, karena daya kemampuan siswa  tidak bisa secara terus menerus untuk mengikuti pembelajaran. Otak punya kapasistas untuk menampung semua informasi. Kalau dipakai tanpa jeda, mengakibatkan siswa mengalami rasa jenuh dan membosankan. Jedakan disini, misalnya karena sudah waktu Dzuhur, siswa diminta untuk berwudhu' dan  sholat dzhuhur berjamaah, agar mereka lebih fresh, segar kembali.

Tapi yang menarik dari diantara waktu ini, menurut beberapa penelitian menunjukkan, dengan belajar di waktu karena kelelahan, malah kecendurangan membantu otak siswa  lebih konsentrasi pada bahasa, terutama bahasa-bahasa asing seperti berbicara arab dan inggris. Termasuk juga disini bahasa daerah, misalnya bahasa sunda, jawa,dan lain-lain.

Maka, pentingnya sekolah dan guru harus memahami benar akan Quality time atau waktu-waktu yang berkwalitas saat pertemuan pembelajaran siswanya, agar guru tercapai apa yang menjadi tujuannya dan sekolah mencapai visi dan misinya dengan baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun