Mohon tunggu...
Muh. Hanafi
Muh. Hanafi Mohon Tunggu... Guru - Abdi Negara

Pengawas Madrasah Tingkat MA, Fasda Numerasi dan AlQur'an Hadist, Fasilitator IKM, Instruktur Visitasi Pelatihan Tindak Lanjut Hasil AKMI 2023, Penggerak Moderasi Beragama, Karya yang telah dipublikasikan : 1 buah Buku Referensi "Keajaiban Think Pair And Share pada Pembelajaran Al-Qur'an Hadist", 2 buah Jurnal pada At-Taklim STAI An-Nadwah KTL dan PEJ FTK UIN STS Jambi. Hope winner on cross cultural religious literacy competition "Developing Student Activity Program" Institut Leimena Jakarta Tahun 2022.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Memaksimalkan Quality Time dalam Pembelajaran di Sekolah

29 Januari 2023   22:45 Diperbarui: 30 Januari 2023   00:01 586
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Waktu Quality Time (Sumber gambar dari : https://chanelmuslim.com)

Banyak yang memaknai hal yang membuat nyaman dan bahagia, salah satunya adalah dengan Quality Time bersama keluarga terdekat, berkumpul dengan mereka, mencurahkan dan mengekpresikan kasih sayang dan kebahagiaan.

Maka tidak saja dalam keluarga ada quality time, pada institusi sekolah, ada juga Quality Time waktu-waktu tertentu saat proses pembelajaran.  Kalau dimaksimalkan waktu-waktu terbaik itu sangat berguna untuk menghasilkan produk dari pembelajaran.

Sekolah dan guru hendaknya memahami benar ada waktu-waktu tertentu siswa lebih bisa berkonsentrasi dalam belajarnya. Ada waktu kecenderungan siswa menurun daya konsentrasi belajarnya atau keseriusan dalam belajarnya semakin menipis.

Karena itu, perlu guru harus mampu memanfaatkan waktu terbaik atau quality time dalam pembelajaran. Dengan harapan program-program utama sekolah nyata tersampaikan dengan baik ke siswa.

Untuk menentukan waktu-waktu terbaik itu, guru hendaknya memahami psikologi siswa. Guru harus mengerti benar kapan siswa fokus dalam belajarnya.  

Berikut waktu-waktu yang perlu dimaksimalkan dalam belajarnya :

Di antara pukul 07.00 sampai pukul 09.00 WIB

Ini waktu terbaik untuk belajar, karena biasanya siswa sudah sarapan pagi, mandi, dan sudah cukup dari istirahat tidurnya. Siswa yang tidurnya sesuai waktunya, otaknya berfungsi dengan baik. Dengan tidur yang cukup, tentu mereka penuh semangat, otak siap berpikir dan siap mengikuti pembelajaran. Alangkah lebih baik di waktu-waktu ini di isi dengan kegiatan-kegiatan pembiasaan keagamaan, seperti muro'ja'ah hafalan Al-Qur'an, atau hafalan-hafalan surah-surah pendek Al-Qur'an. Untuk kegiatan pembiasaan umum, misalnya menghafal mufradat bahasa arab, membaca buku, meresume buku.

Kemudian fokuskan juga pada materi yang sifatnya berpikir, misalnya pada mata pelajaran eksakta, Matematika, fisika, Shiroh atau sejarah,

Belajar diantara pukul ini memberi daya kemampuan dan menguatkan ingatan siswa yang lebih baik dari waktu yang lain. Dan waktu ini adalah waktu emas otak siswa untuk menangkap materi pelajaran, terutama materi-materi yang baru.

Di antara pukul 09.00 sampai pukul  11.00 WIB

Ini waktu siswa lebih cenderung tidak seproduktif di waktu pagi. Meski siswa siap menerima materi pelajaran sesulit apapun. Namun tidak sampai mengurangi konsentrasi belajarnya. Siswa masih tetap fokus mengikuti pelajaran dengan baik.

Alangkah lebih baik waktu ini lebih difokuskan pada materi-materi bersifat non ekstakta, misalnya mata pelajaran Bahasa Indonesia, Ilmu Pengetahuan Alam atau biologi, Al-Qur'an Hadits, Fiqih. Termasuk juga ilmu Pendidikan Kewarganegaraan.

Kemudian materi-materi yang lain, yakni materi yang memerlukan konsentrasi yang tinggi., karena pada jam ini otak siswa memiliki analisis yang  tajam, daya kemampuan siswa kreatif dan inovatif.

Di antara pukul 11.00 sampai pukul 13.00 WIB

Ini waktu dimana siswa terjadi penurunan daya fokusnya, disebabkan beberapa faktor, misalnya kehausan, lapar. Ketika perut keroncongan, daya mata siswa untuk  menyimak atau  mengamati pembelajaran mengendor, bahkan bisa terjadi ngantuk.

Diwaktu ini aliran darah ke otak siswa sedang menurun, hal ini mengakibatkan siswa kesulitan untuk berkonsentrasi mengikuti pembelajarannya.

 Atau juga faktor lain kelelahan disebabkan diwaktu istirahat bermain bola atau aktivitas siswa yang menguras fisiknya.

Diwaktu ini diperlukan istirahat sejenak-sejenak, karena daya kemampuan siswa  tidak bisa secara terus menerus untuk mengikuti pembelajaran. Otak punya kapasistas untuk menampung semua informasi. Kalau dipakai tanpa jeda, mengakibatkan siswa mengalami rasa jenuh dan membosankan. Jedakan disini, misalnya karena sudah waktu Dzuhur, siswa diminta untuk berwudhu' dan  sholat dzhuhur berjamaah, agar mereka lebih fresh, segar kembali.

Tapi yang menarik dari diantara waktu ini, menurut beberapa penelitian menunjukkan, dengan belajar di waktu karena kelelahan, malah kecendurangan membantu otak siswa  lebih konsentrasi pada bahasa, terutama bahasa-bahasa asing seperti berbicara arab dan inggris. Termasuk juga disini bahasa daerah, misalnya bahasa sunda, jawa,dan lain-lain.

Maka, pentingnya sekolah dan guru harus memahami benar akan Quality time atau waktu-waktu yang berkwalitas saat pertemuan pembelajaran siswanya, agar guru tercapai apa yang menjadi tujuannya dan sekolah mencapai visi dan misinya dengan baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun