Mohon tunggu...
Muhammad Hafiz
Muhammad Hafiz Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa kkn

Mahasiswa , Langkat, Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Dampak Medsos Atau Jaringan Internet Dalam Berdakwah Diera Pandemi Covid-19

10 Agustus 2020   22:08 Diperbarui: 10 Agustus 2020   22:13 662
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

        Indonesia sudah memasuki era pandemi Covid-19 sekitar dari bulan april yang lalu. Dan terjadinya lockdown dan PSBB untuk semua warga Indonesia. Maka tidak ada halangan untuk para mad'u dan da'i untuk berdakwah. Di massa sekarang media sosial atau medsos sangat berpengaruh dan berdampak besar bagi masyarakat. Media sosial merupakan media dakwah yang paling besar pengaruhnya. Karena pada massa lockdown atau pssb semua masyarakat diharuskan untuk dirumah saja. Apalagi para pelajar dan mahasiswa bahkan para pekerja lebih banyak menghabiskan waktu dirumah. Sehingga para pengguna medsos lebih sering melihat media sosialnya ketimbang kehidupan nyatanya.  Karena media sosial membuat yang jauh menjadi dekat dan dekat menjadi jauh. Begitu pula sekarang zaman sekarang teknologi makin maju sehingga kita bisa melihat siaran live atau langsung dimedia sosial kita jadi kita tidak perlu jauh-jauh untui mendengar dakwah secara langsung.

     Media sosial atau teknologi kini sangat berkembang dengan pesat dan cepat, contohnya saja youtube,  para pendakwah terkenal seperti Mamah Dede, ustad Yusuf Mansyur dan lainnya berdakwah menggunakan media youtube. Dan ada lagi media sosial lainnya seperti instagram, facebook, twitter, telegram, line dan lainnya. Disamping media sosial bisa menghasilkan uang ada pula dampak yang ditimbulkan.

     Sebenarnya media sosial merupakan suatu alat modern yang bisa digunakan masyarakat untuk berinteraksi tanpa harus memikirkan masalah jarak dan waktu. Dengan demikian, dengan adanya media sosial harus bisa menjadikan interaksi antar sesama bisa lebih efektif dan mudah, sehingga dampak positif dari adanya media sosial bisa dirasakan oleh semua penggunanya. Buktinya tidaklah selalu demikian, dengan adanya media sosial tidak jarang ada beberapa penyimpangan yang dilakukan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Semakin pesat perkembangan teknologi, maka tidak menutup kemungkinan semakin pesat pula kebohongan yang disebarkan melaluinya (M. Yasin, tt.: 77).

     Banyaknya fitur-fitur media sosial akan menguntungkan banyak orang karena bisa berinteraksi dengan mudah dengan tidak memikirkan masalah jarak dan waktu dengan biaya yang relatif murah. Dampak positif atau manfaat lain dari adanya media sosial juga bisa mempercepat penyebaran informasi, kecepatan tersebut bahkan bisa dalam hitungan detik. Selain adanya manfaat dari media sosial, ada juga dampak negatif dari media sosial yaitu kurangnya interaksi secara langsung (tatap muka), kecanduan medsos berlebihan, sampai  pada persoalan etika, karena tidak jarang konten dari media sosial melanggar etika, moral, dan peraturan-peraturan lain (Tim Humas kemendag, 2016: 26). Media sosial juga akan menjadikan turunnya angka orang yang bersilaturahmi dengan langsung, apalagi kalau kita alami sekarang pada masa pandemi Covid-19.

     Hal yang paling memperihatinkan dari dampak negatif adanya media sosial adalah tersebarnya hoax atau berita bohong. Di tengah adanya pandemi Covid-19 tidak menutup kemungkinan adanya penyalahgunaan-penyalahgunaan dalam menggunakan media sosial yang mengakibatkan tersebarnya berita-berita hoax yang mengarah kepada kebohongan. Apalagi kalau kita cermati sebelumnya, bahwa berita-berita hoax di media sosial sering tersebar, baik dalam bingkai ekonomi, politik, suku, agama dan sebagainya yang tidak sedikit mengarah kepada timbulnya masalah yang rumit. Kondisi semacam ini dikhawatirkan akan mengarah kepada tidak adanya perhatian terhadap kebenaran, sehingga kebenaran tidak lagi dianggap penting, karena yang penting itu adalah justifikasi yang dianggap sebagai kebenaran (Yasir Alim, 2018: 1-2).

    Kejahatan-kejahatan dalam menggunakan medsos di tengah pendemi Covid-19 ini sangat rentan untuk dilakukan dengan menyebarkan berita-berita hoax sehingga secara tidak langsung dapat meresahkan masyarakat umum. Terutama masyarakat awam yang ketika mendapatkan informasi langsung ditelan begitu saja tanpa adanya penelusuran lebih lanjut tentanag kebenarannya. Penyebaran berita-berita hoax tidak jarang dilakukan oleh perorangan atau kelompok, dan yang paling penting adalah kejahatan tersebut dilakukan oleh orang yang tidak bertanggung jawab.

     Maka dari itu untuk para mad'u ataupun da'i harus tetap berhati-hati dalam menggunakan media sosial atau jaringan internet. Karena dampak yang ditimbulkan dapat merugikan orang lain dan diri sendiri. Tapi selagi kita menggunakannya dengan baik maka baik pula informasi yang didapat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun