Mohon tunggu...
Muhammad Hadits Tazaka
Muhammad Hadits Tazaka Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

INFP

Selanjutnya

Tutup

Bola

Fanatisme Sepakbola Indonesia

18 Juni 2022   17:57 Diperbarui: 18 Juni 2022   17:59 1370
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Indonesia dikenal sebagai salah satu negara yang memiliki basis penggemar sepakbola terberat, bukan hanya di asia tenggara, tapi juga di dunia. Walaupun prestasi timnas tidak bisa dikatakan mentereng, namun animo masyarakat terhadap sepakbola begitu tinggi. Mengendalikan tumbuhnya suporter sepakbola di tanah air bukanlah perkara yang mudah. Selain karena olahraga sepakbola sangat diminati warga Indonesia sebagai olahraga yang mudah dan murah membuat pertumbuhan supporter di Indonesia melejit tiap waktunya.

Bicara mengenai supporter, akan sulit rasanya tanpa mengaitkannya dengan sikap fanatik. Sebagaimana yang kita ketahui, klub di Indonesia itu bukan hanya membawa nama klub nya, tetapi juga sebagai perwakilan identitas ke daerahannya. Apalagi hampir di setiap kota, ada sebuah tim sepakbola yang menjadi kebanggaan warga setempat.

Sebut saja PSM Makassar yang menjadi perwakilan orang Bugis, Persebaya Surabaya mewakili Jawa Timur bagian pesisir yang sedikit terkikis oleh pengaruh budaya Madura, Persib Bandung mewakili orang Sunda, Persipura Jayapura yang menjadi kebanggaan rakyat Papua, PSMS Medan yang merupakan kehormatan untuk orang Batak, Persiraja Banda Aceh mewakili orang Aceh.

Bukan hanya jati daerah yang dibawa, kadang filosofi hidup daerah tersebut terseret ke dalam lapangan hijau.

PSMS Medan terkenal sebagai kesebelasan yang keras, lugas, dan militant saat bermain, tak berbeda dari mayoritas sifat orang Medan yang keras dan tegas.

Sementara budaya siri, sangat kental dalam permainan PSM Makassar. Bahkan dalam beberapa kesempatan, para pemainnya lebih baik dikartu merah daripada tidak melakukan aksi pembalasan saat dikasari di lapangan.

Klub Persiraja Banda Aceh pun mengajukan beberapa persyaratan yang salah satunya akan bersedia main jika setelah sholat isya, sesuai dengan filosofi kekentalan islam yang ada di Aceh.

Itulah yang membuat supporter di Indonesia begitu fanatik. Kita memang tidak bisa menampik kenyataan tersebut. Walau Bhineka Tunggal Ika didendangkan jutaan kali pun, tetap saja rasa etnosentrisme itu pasti ada.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun