Mohon tunggu...
Muhammad Fauzi
Muhammad Fauzi Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa UIN SUMATERA UTARA Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Jurusan Akuntansi Syari'ah

mhdfauzi2399@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Menjaga Kestabilitasan Keuangan Negara Republik Indonesia di Tengah Pandemi Virus Covid 19

12 Agustus 2020   11:04 Diperbarui: 12 Agustus 2020   11:08 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Virus Corona (Covid-19) pertama kali ditemukan Di Wuhan, China pada akhir bulan desember tahun 2019. Pada bulan maret lalu World Health Organization (WHO) organisasi kesehatan dunia menyatakan Covid-19 sebagai pandemi global. Penyebaran virus ini sangatlah cepat. Hingga sampai saat ini negara yang tertinggi terpapar Covid-19 ialah negara Amerika Serikat dengan jumlah 4.009.808 positif Covid-19 dan yang meninggal dunia 143.663 orang. Bukan hanya itu disusul oleh negara Berazil 2.343.366 positif Covid-19dan yang meninggal 85 ribu orang.

Dalam keadaan seperti ini banyak negara yang terancam dalam kestabilitasan keuangan negaranya akibat pandemi Covid -19 yang berkepanjangan. Hal ini mulai di rasakan oleh negara kita negara Indonesia, setiap harinya jumlah orang yang terpapar Covid-19 kian menambah. Di indonesia sendiri kini tercatat orang yang tekonfirmasi terpapar Covid-19 berjumlah kurang lebih 170.000 orang dan yang meninggal dunia 5.765 orang. Hal ini berdampak kepada perekonomian nasional. Perekonomian negara yang melemah, bukan hanya di Indonesia bahkan negara-negara lainnya yang terdampak pandemi ini.

Kementerian Keuangan Negara Republik Indonesia mengatakan tingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya mencapai 2,4% apabila negara dalam keadaan baik baik saja namun jika negara indonesia dalam situasi buruk bisa mencapai -0,4% hal ini diakibatkan oleh pelemahan pertumbuhan ekonomi turunnya minat konsumsi pada masyarakat dan investor asing terhadap negara kita untuk menginvestasikan dananya, serta import barang yang menurun.

Badan Pusat Statistik (BPS) Mencatat total Ekspor Negara Kesatuan Republik Indonesia berjumlah USD 167,53 Milliar sepanjang tahun 2019 sedangkan jumlah Ekspor ditahun 2020 berjumlah USD 12,03 Milliar sampai Juni tahun 2020 hal memperlihatkan penurunan secra sighnifikan meskipun belum di akhir priode tahun 2020

Kementerian Keuangan Negara Republik Indonesia mencatat pendapatan nasional pada tahun 2019 sebelum pandemi Covid-19 berjumlah Rp. 1.189,3 Triliun atau berkisar 54,9% sedangkan ditahun 2020 sampai bulan 8 ini pendapatan nasional setelah adanya pandemi Covid-19 melanda negara indonesia berjumlah Rp. 664,32 trilliun dengan pertumbuhan negatif 9,02 % hal ini menunjukkan menurun secara sighnifikan dari tahun sebelumnya.

Menjaga Kestabilitasan Keuangan Negara

Menurut Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati selaku menteri keuangan republik indonesia dalam menjaga keseimbangan atau stabilitas keuangan negara indonesia diantaranya ada bebrapa langkah untuk menjaga kestabilitasan keungan negara diantaranya yaitu:

1.Menjaga Keberlangusungan Ekonomi Terutama Pada Sektor Rill

Sektor rill merupakan sektor yang langsung bersentuhan dengan kegiatan ekonomi pada masyarakat yang mana sektor ini sangat berpengaruh besar bagi pertumbuhan ekonomi negara republik indonesia.

2.Menjaga Kestabilitasan Likuiditas

Kestabilitasan likuiditas merupakan kemampuan suatu perusahaan negara maupun asing yang bertempat diindonesia untuk melunasi hutang hutangnya yang segera dibayar dengan menggunaan asset lancar yang dimilikinya kepada negara

3.Meningkatkan Ekspor

Hal ini ditujukan untuk menambah devisa negara yang saat ini sedang menurun, kegiatan ekspor tentunya berdampak positif untuk pertumbuhan negara disaat saat seperti ini.

4.Mewajibkan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Menempatkan Hasil Valuta Asingnya Dibank Dalam Negeri.

Badan Usaha Milik Negara (BUMN) diwajibkan melaporkan penghasilan dan kebutuhan valuta asing ke kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan transaksinya melalui perbankan (bank BUMN)

5.Menjaga Hubungan Bilateral Dengan Negara Negara Lain.

Menjaga hubungan bilateral sangatlah penting apalagi dalam keadaan seperti ini. Hubungan serta perjanjian dalam kerjasama antar negara sangat dibutuhkan untuk membantu keadaan ekonomi saat ini

Kesimpulannya.

Jadi pada intinya seperti apa yang dikatakan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati untuk menjaga kestabilitasan keuangan negara perlunya menjaga keberlangsungan Ekonomi Secara Rill atau secara langsung. selain itu perlunya menjaga kestabilitasan likuiditas baik perusahaan BUMN maupun Asing pada negara kita. Kemudian meningkatkan ekspor keluar negeri agar pendapatan nasional pun meningkat serta menempatkan valuta asing milik BUMN di dalam negeri dan menjaga hubungan bilateral dengan negara lain

Saran

 Dalam keadaan seperti ini untuk menjaga kestabilitasan negara perlunya saling bahu membahu demi kesejahteraan bersama dan negara. tugas ini bukan tugas pemerintah saja melainkan tugas kita semua demi indonesia yang sejahtera. Sekian dari saya Wassalamu'alaykum wr wb

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun