Mohon tunggu...
Muhammad Faturrohman
Muhammad Faturrohman Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

hobi main game

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Ketauladanan Akhlak Nabi Muhammad SAW terhadap Generasi Milenial saat Ini

7 Mei 2024   15:40 Diperbarui: 7 Mei 2024   15:55 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Seperti yang kita ketahui bersama, sifat keteladanan atau ketauladanan rasulullah adalah sifat sabar dan pemaaf. Ada suatu kejadian rasulullah di lempar kotoran ketika hendak pergi shalat ke masjid dan melewati jalan yang aksesnya hanya ada satu jalur. Rasulullah ketika di lempari kotoran tidak membalas dan memaafkan, sampai suatu hari rasulullah mendengar bahwa orang yang melempari kotoran kepada rasulullah sedang sakit, sampai ketika rasulullah datang menjenguk keberadaan orang tersebut dan di doakan.   Bahkan, seorang pamamnya pun membenci rasulullah. Yaitu abu lahab, abu lahab memutuskan untuk menceraikan anaknya rasulullah dengan cara kasar dan keras, abu lahab pun pernah memukul rasulullah dengan batu hingga kedua tumit beliau berdarah. 

Ummu jamil saudara perempuan abu sufyan pun tidak kalah hebatnya dalam permasalahan membenci rasulullah. Sampai ada suatu kejadian dia membawa duri untuk disebarkan ke jalan yang biasa rasulullah lalui, bahkan menaruh di depan rumahnya ketika malam hari. Di dalam Al-Qur'an disebutkan bahwa ia adalah "hammaalatal Hathab"(wanita pembawa kayu bakar) Ada suatu kisah rasulullah ketika sudah kalah perang dan di lempari kotoran dan batu, disitu rasulullah hanya berdoa dan menahan agar darahnya tidak turun ke bumi. Tidak lama malaikat jibril datang dan berkata "wahai muhammad, mengapa kau tidak membiarkan darahmu turun kebumi dan Allah akan memberikan dzat yang setimpal kepada mereka yang telah mendzalimi mu". 

Serantak nabi menolak, dan berkata "wahai jibril, sesungguhnya Allah maha pemaaf, dan hamba hanya seorang manusia biasa. Tidak ada sangkut pautnya jika aku melakukan balas dendam". Sungguh sangat mulia sifat rasulullah, dan patut kita contoh sebagai kaum milenial saat ini agar memiliki sifat sabar, pemaaf, dan fokus pada tujuan yang ingin dicapai. Dalam masa dakwah, dari tertutup hingga secara terang terangan, rasulullah selalu mendapatkan perbuatan yang tidak layak dari para kaum bani israel, kaum kafir quraisy. Mereka selalu menghalangi jalan dakwah rasulullah, segala cara mereka lakukan, tidak perduli apakah parah ataupun tidak. Dan ketika jihad, rasulullah pernah kalah jumlah oleh pasukan musuhnya. 

Namun dengan mukjizat Allah, rasulullah yang memenangkan perang badar, dengan bantuan 3000 malaikat akhir nya rasulullah memenangkan perang badar melawan kaum kafir quraisy dengan jumlah 1000 orang, dan umat islam pengikut rasulullah hanya berjumlah 313 orang. Sifat ketauladanan nabi Muhammad juga bisa di sebut siddiq. Yaitu benar atau kebenaran dalam menyatakan sebuah omongan. Yang kedua adalah Amanah, yaitu ketika kita dipercaya untuk menyimpan rahasia dan tidak akan memabagi tahu kepada orang lain, itu bisa di sebut juga sebagai amanah. Yang ketiga adalah fatonah, selain siddiq dan amanah, nabi muhammad juga cerdas dalam menanggapi apapun itu. Meski ia tidak bisa membaca dan menulis, kemampuan logika dan nalar rasulullah sangat luar biasa. 

Yang ke empat adalah tabligh atau menyampaikan. Menyampaikan apa yang sudah di titipkan oleh Allah untuk menyebarkan agama islam lewat dakwah, dan rasulullah benar benar melakukan tabligh tersebut sesuai dengan perintah Allah.   Sifat ketauladanan nabi muhammad juga bisa kita patut contoh ketika rasulullah sedang berdagang, ia melakukan transaksi jual beli dengan sangat jujur dan kerendahan hati. Tidak heran jika rasulullah menikah dengan khadijah seorang wanita kaya raya. Khadijah menaruh rasa ketertarikan kepada rasulullah karena memiliki jiwa pedagang yang jujur dan kerendahan hati. Serta akhlak beliau ketika melakukan jual beli pun sangat patut kita contoh di kehidupan sehari hari. 

Masih banyak sifat ketauladan beliau yang perlu kita pelajari dan kita terapkan kehidupan sehari hari, seperti sifat sabar, pemaaf, tabliqh, amanah, fatonah, dan bukan orang yang pendendam. Kesuciaan mutlak untuk rasulullah karena di dalam hidupnya tidak pernah suudzon dengan apapun itu, selalu di bekali pikiran yang bersih dan berprasangka baik terhadap sesama.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun