Mohon tunggu...
Muhammad Fajar Wahyudi Rahman
Muhammad Fajar Wahyudi Rahman Mohon Tunggu... Penulis - Yakin Usaha Sampai!

I was born in Lamongan, October 29, 1996. Currently, I live in Sidoarjo, East Java, Indonesia. I earned a Bachelor of Economics (S.E.) degree in the field of Human Resource Management in 2019 from Universitas Negeri Surabaya. In 2021 I completed my Masters Management (M.M.) degree in the field of Human Resource Management at Universitas Negeri Surabaya. Since the beginning of 2022, I have been pursuing a Doctor of Industrial Engineering education program, in the field of Human Factors and Occupational Safety and Health Engineering, at Institut Teknologi Sepuluh Nopember. I specialize in Human Resource Management and Occupational Health and Safety. I am a young lecturer and researcher at Universitas Negeri Surabaya.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Referensi Penerbit Internasional Bereputasi?

8 Februari 2023   09:04 Diperbarui: 8 Februari 2023   09:50 735
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
kompasiana.com/muhammadfajarwr

Tentu memang tidak bisa dikatakan bahwa semua jurnal dalam naungan penerbit-penerbit tersebut bisa dipastikan aman dan terbebas dari potensi daftar jurnal predator untuk kedepannya, namun hal ini dapat dijadikan sebagai pedoman dan alternatif pilihan dalam memilih penerbit jurnal internasional bereputasi dengan standart berkualitas tinggi.

Sebagai catatan akhir, M Ángeles Oviedo-García membagikan beberapa kriteria identifikasi jurnal predator dan daftar jurnal mencurigakan sangat panjang, ini termasuk: nama jurnal mungkin sangat mirip dengan jurnal bergengsi; halaman web mungkin berisi kesalahan ejaan dan konstruksi tata bahasa yang meragukan dan/atau gambar berkualitas rendah; bahasa di halaman web jurnal mungkin menyerupai 'penjualan keras' yang menargetkan penulis akademik; jurnal dapat memuat artikel di luar ruang lingkup yang dinyatakan atau mungkin memiliki ruang lingkup yang sangat luas; pengiriman bisa melalui email bukan sistem manajemen naskah; pemimpin redaksi mungkin juga bertindak sebagai pemimpin redaksi jurnal lain dengan ruang lingkup yang sangat berbeda, dominasi anggota dewan redaksi dari negara berkembang; garis waktu untuk publikasi dan proses tinjauan sejawat jalur cepat mungkin tampak tidak realistis; APC bisa rendah; metrik impact-factor mungkin tidak diketahui; email spam dapat mengundang akademisi untuk mengirimkan naskah; meskipun pendekatan akses terbuka, pengalihan hak cipta mungkin diperlukan; dan, terakhir, informasi kontak yang tidak berafiliasi dengan profesional atau non-jurnal dapat diberikan untuk kantor redaksi.

Rujukan:

Antara (2023). Publikasi di jurnal "open access" dilarang?. Diakses pada 6 Februari 2023, dari https://megapolitan.antaranews.com/berita/230049/publikasi-di-jurnal-open-access-dilarang

Ditjen Diktiristek (2022). International Workshop for Journal Editors. Diakses pada 20 Oktober 2022, dari https://www.youtube.com/watch?v=UmtLYBCFAUQ

Ditjen Diktiristek (2022). Rencana Strategis Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Tahun 2020-2024. Ditjen Diktiristek, Jakarta, Indonesia. file:///C:/Users/Muhammad%20Fajar%20W%20R/Downloads/Rencana-Strategis-Ditjen-Diktiristek-Tahun-2020-2024.pdf

Oviedo-García, M. Á. (2021). Journal citation reports and the definition of a predatory journal: The case of the Multidisciplinary Digital Publishing Institute (MDPI). Research Evaluation, 30(3), 405-419. https://doi.org/10.1093/reseval/rvab020

Scopus (2022). Scopus content, Scopus source list. Scopus.com. Diakses pada 31 Oktober 2022, dari https://www.scopus.com/home.uri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun