Mohon tunggu...
Muhammad Dahron
Muhammad Dahron Mohon Tunggu... Penulis

Saya menjadi penulis sejak tahun 2019, pernah bekerja sebagai freelancer penulis artikel di berbagai platform online, saya lulusan S1 Teknik Informatika di Universitas Serambi Mekkah Banda Aceh Tahun 2012.

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

UMKM Bukan Cuma Tulang Punggung, Tapi Wajah Ekonomi Rakyat

9 Juli 2025   21:21 Diperbarui: 9 Juli 2025   21:17 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi usaha UMKM kerajinan tangan (sumber gambar: SHUTTERSTOCK/BASTIAN AS via kompas.com)

Selama ini, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) sering disebut sebagai “tulang punggung perekonomian nasional”. 

Julukan ini bukan tanpa alasan UMKM menyumbang lebih dari setengah Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia dan menyerap lebih dari 90% tenaga kerja nasional. 

Namun di balik data dan istilah ekonomis itu, UMKM sesungguhnya jauh lebih dari sekadar penopang. UMKM adalah wajah nyata ekonomi rakyat

Mereka bukan bagian pinggiran dari sistem ekonomi, melainkan denyut utamanya. Di pasar tradisional, di teras rumah, di gang sempit, hingga sudut kota, UMKM hidup dan tumbuh bersama masyarakat. 

Di balik setiap warung kelontong, jasa cuci motor, penjual kue rumahan, atau bengkel kecil, terdapat cerita tentang kerja keras, ketekunan, dan harapan.

Sayangnya, peran penting UMKM kerap kali hanya diangkat saat krisis melanda sebagai penyelamat ekonomi yang tangguh menghadapi badai. Tapi ketika keadaan stabil, UMKM sering kembali luput dari prioritas pembangunan. 

Bukan Bisnis Besar, Tapi Berdampak Besar

Berbeda dengan perusahaan besar yang mengandalkan sistem, teknologi, dan modal kuat, UMKM justru bertumpu pada kedekatan sosial, fleksibilitas, dan semangat mandiri. 

Mereka tumbuh dari inisiatif sederhana sering kali bermodal nekat dan kreativitas. Tidak ada tim pemasaran profesional, tidak ada investor besar di belakang layar, hanya ada satu hal yang menjadi kekuatan utama, kemauan untuk bertahan dan berkembang.

Misalnya, seorang ibu rumah tangga yang mulai menjual kue basah dari dapur rumahnya, atau seorang pemuda desa yang membuka jasa servis motor dengan peralatan seadanya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun