Mohon tunggu...
Muhammad Dahron
Muhammad Dahron Mohon Tunggu... Penulis

Saya menjadi penulis sejak tahun 2019, pernah bekerja sebagai freelancer penulis artikel di berbagai platform online, saya lulusan S1 Teknik Informatika di Universitas Serambi Mekkah Banda Aceh Tahun 2012.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Vape dan Remaja: Tren Gaya Hidup atau Ancaman Kesehatan Baru?

6 Mei 2025   09:35 Diperbarui: 6 Mei 2025   09:31 459
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi rokok elektrik, rokok vape, vape. (Sumber gambar: PIXABAY via kompas.com)

Sementara itu, data SKI 2023 menunjukkan bahwa kelompok usia 15-19 tahun merupakan kelompok perokok terbanyak (56,5%), diikuti usia 10-14 tahun (18,4%)." (Sumber: sehatnegeriku.kemkes.go.id)

Remaja yang sebelumnya tidak merokok kini tertarik mencoba vape karena dipandang lebih "keren", tidak berbau menyengat, dan dianggap tidak seberbahaya rokok konvensional.

Faktor lingkungan juga memengaruhi tingginya angka ini. Dalam banyak kasus, remaja mulai mengenal vape dari teman sebaya atau bahkan dari konten-konten video pendek yang menampilkan penggunaan vape sebagai bagian dari gaya hidup bebas dan ekspresif. 

Persepsi “Lebih Aman”: Mitos atau Fakta?

Banyak pengguna remaja menganggap vape lebih aman daripada rokok biasa karena tidak menghasilkan asap tembakau dan memiliki aroma buah atau mint yang “tidak berbahaya”. 

Namun, anggapan ini keliru dan berpotensi menyesatkan. Meskipun vape tidak menghasilkan tar seperti rokok konvensional, uap yang dihirup tetap mengandung zat berbahaya seperti nikotin, formaldehida, asetaldehida, dan logam berat dari komponen pemanas. 

Nikotin, terutama, sangat adiktif dan bisa berdampak negatif pada perkembangan otak remaja, yang masih dalam tahap pertumbuhan.

Selain itu, beberapa penelitian menunjukkan bahwa paparan uap vape secara rutin dapat menyebabkan iritasi saluran pernapasan, gangguan paru-paru, bahkan meningkatkan risiko penyakit jantung dalam jangka panjang. 

Dampak Sosial dan Psikologis

Lebih dari sekadar isu kesehatan fisik, penggunaan vape juga membawa dampak sosial dan psikologis. 

Remaja yang menggunakan vape cenderung mengalami perubahan perilaku, seperti meningkatnya impulsivitas, kesulitan berkonsentrasi, dan ketergantungan emosional terhadap nikotin. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun