Mohon tunggu...
Muhammad Dahron
Muhammad Dahron Mohon Tunggu... Penulis

Saya menjadi penulis sejak tahun 2019, pernah bekerja sebagai freelancer penulis artikel di berbagai platform online, saya lulusan S1 Teknik Informatika di Universitas Serambi Mekkah Banda Aceh Tahun 2012.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mengapa Memaafkan Bisa Membuat Kita Lebih Bahagia?

1 April 2025   10:46 Diperbarui: 1 April 2025   10:43 275
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi salam-salaman saling memaafkan di hari lebaran (sumber gambar: islampos.com)

Dengan melepaskan dendam dan kemarahan, kita memberi ruang bagi diri sendiri untuk berkembang menjadi pribadi yang lebih bijaksana dan matang secara emosional. 

Kesimpulan

Memaafkan bukan berarti melupakan atau membenarkan perbuatan yang menyakiti kita. Sebaliknya, ini adalah keputusan sadar untuk melepaskan beban emosional yang menghambat kebahagiaan kita. 

Memaafkan bukan tentang membiarkan pelaku bebas dari tanggung jawab, melainkan tentang membebaskan diri kita sendiri dari belenggu rasa sakit dan dendam.

Dengan memaafkan, kita memberi diri sendiri kesempatan untuk hidup dengan lebih ringan dan damai. Kita tidak lagi terjebak dalam masa lalu, tetapi fokus pada masa kini dan masa depan yang lebih positif. 

Selain itu, memaafkan juga memungkinkan kita untuk membangun hubungan yang lebih sehat, meningkatkan kesejahteraan fisik dan mental, serta melihat kehidupan dengan perspektif yang lebih bijaksana.

Pada akhirnya, memaafkan adalah hadiah yang kita berikan untuk diri sendiri. Ini adalah langkah menuju kebahagiaan sejati, di mana hati kita dipenuhi dengan kedamaian, bukan dengan kemarahan. 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun