Mohon tunggu...
Muhammad Dahron
Muhammad Dahron Mohon Tunggu... Penulis

Saya menjadi penulis sejak tahun 2019, pernah bekerja sebagai freelancer penulis artikel di berbagai platform online, saya lulusan S1 Teknik Informatika di Universitas Serambi Mekkah Banda Aceh Tahun 2012.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Lebaran Tanpa Baju Baru, Apakah Anak Masih Bisa Bahagia?

22 Maret 2025   13:02 Diperbarui: 22 Maret 2025   13:02 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pakaian lebaran anak (sumber gambar: productnation.co)

Justru, momen ini bisa menjadi kesempatan bagi orang tua untuk mengajarkan kepada anak bahwa kebahagiaan tidak selalu datang dari apa yang mereka pakai, tetapi dari bagaimana mereka merayakan hari istimewa ini dengan penuh kehangatan dan makna.

Lebaran juga mengajarkan pentingnya kepedulian terhadap sesama. Ketika sebagian orang mungkin kesulitan membeli pakaian baru, justru inilah saat yang tepat untuk menanamkan nilai berbagi kepada anak-anak bahwa lebih baik memberi kepada yang membutuhkan daripada hanya sekadar mengikuti tren atau tuntutan sosial. 

Alternatif Jika Tidak Bisa Membeli Baju Baru

Jika baju baru tidak memungkinkan, ada banyak cara lain untuk membuat anak tetap percaya diri dan senang di hari raya. Yang terpenting adalah bagaimana orang tua menciptakan suasana yang menyenangkan dan membangun rasa percaya diri anak, meskipun tanpa pakaian baru.

Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan mengenakan pakaian terbaik yang sudah ada. Tidak harus baru, yang penting bersih, rapi, dan nyaman. Orang tua bisa membantu anak memilih pakaian yang masih bagus dan layak dipakai, lalu menyetrika dan menatanya agar terlihat lebih segar.

Selain itu, memadupadankan pakaian lama dengan aksesori baru juga bisa menjadi solusi. Misalnya, menambahkan ikat pinggang, jilbab berwarna cerah, atau sepatu yang serasi dapat memberi kesan berbeda tanpa harus membeli satu set pakaian baru. Bahkan, anak bisa diajak untuk berkreasi sendiri dalam memilih kombinasi yang mereka sukai.

Jika memungkinkan, orang tua juga bisa melakukan sedikit modifikasi pada pakaian lama. Menambahkan bordiran, renda, atau mengganti kancing dengan yang lebih menarik bisa memberikan tampilan baru tanpa harus membeli pakaian baru. Bagi yang memiliki keterampilan menjahit, ini bisa menjadi proyek kecil yang menyenangkan bersama anak.

Lebih dari sekadar pakaian, anak juga bisa diajak untuk lebih fokus pada hal-hal lain yang membuat Lebaran istimewa. Melibatkan mereka dalam persiapan hari raya, seperti membantu membuat kue, menghias rumah, atau menyiapkan ketupat bersama keluarga, bisa membuat mereka merasa ikut berperan dalam merayakan Lebaran. 

Dengan begitu, mereka akan lebih memahami bahwa kebahagiaan Idulfitri tidak hanya berasal dari pakaian baru, tetapi juga dari momen kebersamaan yang penuh makna.

Pada akhirnya, anak-anak bisa tetap bahagia meskipun tidak memiliki baju baru di hari raya. Kebahagiaan mereka tidak ditentukan oleh pakaian yang mereka kenakan, tetapi oleh suasana penuh kasih sayang, kebersamaan, dan makna Lebaran yang mereka rasakan. 

Jika orang tua mampu menciptakan lingkungan yang hangat dan menyenangkan, maka anak-anak tidak akan merasa kurang hanya karena tidak memiliki pakaian baru.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun