Mohon tunggu...
Muhammad Dahron
Muhammad Dahron Mohon Tunggu... Penulis

Saya menjadi penulis sejak tahun 2019, pernah bekerja sebagai freelancer penulis artikel di berbagai platform online, saya lulusan S1 Teknik Informatika di Universitas Serambi Mekkah Banda Aceh Tahun 2012.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Fenomena "Gap Year": Tren Baru atau Tantangan bagi Pendidikan?

26 Februari 2025   18:50 Diperbarui: 26 Februari 2025   18:45 314
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gap year (sumber gambar: iteba.ac.id)

Setelah jeda dari kebiasaan belajar, tidak semua orang bisa dengan mudah kembali beradaptasi dengan ritme perkuliahan atau tekanan akademik. Kurangnya disiplin dan motivasi selama gap year dapat membuat seseorang kehilangan minat untuk melanjutkan pendidikan, yang pada akhirnya bisa menghambat perkembangan karier mereka. 

Selain itu, masih ada stigma negatif terhadap gap year di masyarakat Indonesia. Banyak yang beranggapan bahwa menunda kuliah berarti seseorang kurang serius dalam mengejar pendidikan atau kehilangan momentum dalam membangun masa depan. 

Tekanan sosial ini bisa membuat mereka yang mengambil gap year merasa cemas atau ragu dengan keputusan mereka, terutama jika dibandingkan dengan teman-teman sebaya yang langsung melanjutkan pendidikan.

Tantangan lainnya adalah risiko kehilangan arah. Jika tidak direncanakan dengan baik, gap year bisa berubah menjadi masa penuh ketidakpastian tanpa pencapaian yang berarti. 

Tidak sedikit orang yang awalnya berniat menggunakan waktu jeda ini untuk mengeksplorasi diri, tetapi justru berakhir tanpa aktivitas produktif yang dapat menunjang perkembangan mereka di masa depan.

Bagaimana Memanfaatkan Gap Year Secara Maksimal?

Bagaimana seseorang memanfaatkan gap year akan sangat menentukan apakah masa jeda ini menjadi pengalaman yang berharga atau justru terbuang sia-sia. Oleh karena itu, perencanaan yang matang dan tujuan yang jelas sangat diperlukan agar waktu yang dihabiskan selama gap year benar-benar bermanfaat bagi perkembangan diri dan karier di masa depan.

Salah satu langkah utama adalah menetapkan tujuan yang spesifik sebelum memulai gap year. Apakah ingin mengembangkan keterampilan baru, mendapatkan pengalaman kerja, mengeksplorasi minat, atau menabung untuk pendidikan selanjutnya? 

Dengan memiliki tujuan yang jelas, seseorang dapat menghindari kebingungan dan memastikan bahwa waktu yang ada digunakan dengan produktif. Mengikuti pelatihan, kursus, atau program magang juga bisa menjadi cara yang efektif untuk memaksimalkan gap year. 

Banyak platform pembelajaran daring menawarkan kursus di berbagai bidang, mulai dari teknologi, bisnis, hingga seni dan bahasa. Selain itu, magang di perusahaan atau organisasi tertentu bisa memberikan pengalaman kerja nyata yang akan berguna saat melanjutkan pendidikan atau memasuki dunia kerja.

Bepergian dan terlibat dalam kegiatan sosial juga bisa menjadi pilihan yang bermanfaat selama gap year. Mengikuti program sukarela, baik di dalam maupun luar negeri, tidak hanya memperluas wawasan budaya tetapi juga membangun keterampilan kepemimpinan, empati, dan jaringan sosial yang luas. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun