"Mau dikubur di mana ini, Rip? Keluargamu belum membayar iuran untuk kuburan Minggu lalu" Tanya Pak Kayim tanpa perasaan iba.
Surip terdiam dan semakin tersungkur lemas. Untuk mengurus tempat terakhir anaknya saja tak mampu apalagi membahagiakannya sewaktu hidup. Benar-benar bingung dirinya. Namun akhirnya tetangga pemilik lahan belakang rumah Surip merelakan tanah dua kali satu untuk rumah peristirahatan terakhir Midah. Senyum Surip timbul kembali, Senyum yang menyerupai bunga mawar yang nyaris layu.
Gunungkarang, 27 Februari 2022
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI