Mohon tunggu...
Muhammad Aziz Rizaldi
Muhammad Aziz Rizaldi Mohon Tunggu... Pengangguran

Berusaha dan terus bergerak untuk berdampak

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Manusia Sungai

27 Februari 2022   22:39 Diperbarui: 27 Februari 2022   22:57 305
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Mau dikubur di mana ini, Rip? Keluargamu belum membayar iuran untuk kuburan Minggu lalu" Tanya Pak Kayim tanpa perasaan iba.

Surip terdiam dan semakin tersungkur lemas. Untuk mengurus tempat terakhir anaknya saja tak mampu apalagi membahagiakannya sewaktu hidup. Benar-benar bingung dirinya. Namun akhirnya tetangga pemilik lahan belakang rumah Surip merelakan tanah dua kali satu untuk rumah peristirahatan terakhir Midah. Senyum Surip timbul kembali, Senyum yang menyerupai bunga mawar yang nyaris layu.

Gunungkarang, 27 Februari 2022

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun