Mohon tunggu...
Muhammad Arsyad Lussy
Muhammad Arsyad Lussy Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Musik, gitar,

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ritual klasik

27 Januari 2024   23:14 Diperbarui: 27 Januari 2024   23:31 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Setelah rentetan jarak ditempuh
Waktu harus menyerah pada ikrar
Karena akhir, semua jendela indera terbuka lebar
Memusat pada perkataan dan kenyataan
Bila menyeleweng, kata-kata sudah tentu teriris

Di keindahan yang paling ujung
Semua terungkap lepas, amarah dan asmara berdansa di lidah
Sungguh, riuh tak mengenal siapapun
Kata-kata dilempar tanpa beban
Dengan dalil lebih baik dari yang kemarin
Namun apalah daya?

Ritual klasik hanya sebatas asik
Harapan-harapan justru mengukir perang
Kenyataannya, sudah terlewati!
Benih yang ditabur setiap tahun
Sampai sekarang tiada bedanya
Dimanakah perubahan?

Riryvory
Allang_Minggu 28 Januari 2024

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun