Setelah rentetan jarak ditempuh
Waktu harus menyerah pada ikrar
Karena akhir, semua jendela indera terbuka lebar
Memusat pada perkataan dan kenyataan
Bila menyeleweng, kata-kata sudah tentu teriris
Di keindahan yang paling ujung
Semua terungkap lepas, amarah dan asmara berdansa di lidah
Sungguh, riuh tak mengenal siapapun
Kata-kata dilempar tanpa beban
Dengan dalil lebih baik dari yang kemarin
Namun apalah daya?
Ritual klasik hanya sebatas asik
Harapan-harapan justru mengukir perang
Kenyataannya, sudah terlewati!
Benih yang ditabur setiap tahun
Sampai sekarang tiada bedanya
Dimanakah perubahan?
Riryvory
Allang_Minggu 28 Januari 2024
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!