BRASSÂ menunjukkan bahwa untuk mengatasi kompleksitas ini, perlu kejelasan peran dan tanggung jawab sejak awal. Siapa pemilik kebutuhan, siapa pengembang solusi, dan siapa yang bertanggung jawab menguji? Semua itu harus ditentukan dan dikomunikasikan secara eksplisit.
***
Artikel ini mengingatkan bahwa sehebat apapun teknologi dan metodologi rekayasa perangkat lunak, tanpa komunikasi yang efektif antar tim dan departemen, semua itu bisa gagal. BRASSÂ bukanlah solusi akhir dari semua masalah, tetapi ia menawarkan pendekatan praktis yang telah terbukti bekerja di industri nyata.
Industri otomotif dan sektor lain yang mengembangkan sistem perangkat lunak berskala besar perlu menyadari bahwa koordinasi dan komunikasi bukan sekadar "soft skill", tapi pondasi dari kesuksesan teknis. Dengan alat seperti BRASS, perusahaan bisa lebih siap menghadapi kompleksitas masa depan yang semakin tak terelakkan.
Referensi: Pernstl, J., Gorschek, T., Feldt, R., & Florn, D. (2015). Requirements communication and balancing in large-scale software-intensive product development. Information and Software Technology, 67, 44--64. https://doi.org/10.1016/j.infsof.2015.06.007
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI