Mohon tunggu...
Muhammad Yunus
Muhammad Yunus Mohon Tunggu...

Saya Mencintai Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Keluarga Bahagia

3 Juni 2014   22:56 Diperbarui: 23 Juni 2015   21:44 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

mencari sulur

yang berjejak pada lulur

seorang penunggang kuda;

tak ada

sulur, tangga bagi keluarga

menuju angkasa, keluarga besar

dari bangsa yang mesti tak mesti

menyalakan lilin di dalam goa

agar kita dapat saling menilai wajah

mana yang tampan dan tak, mana yang

memantul cahaya dan tak, sebagai tanda

bagi peramu doa untuk menjual udara

tak ada kita, hanya benda. hanya kita

sebagai benda. hewan juga benda. kuda

juga benda. tapi kita bukan kuda, walau

kita juga benda. berharga atau tidak

sebuah benda mesti dan tak mesti

dimaknai; sebagai alur atau sulur,

terserah kita. terserah dua biji mata

yang mengurai isi kepala.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun