Mohon tunggu...
Muhammad SyaifulArief
Muhammad SyaifulArief Mohon Tunggu... Guru - Roosibun writer

رب سكوت ابلغومن كلام

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Summer Camp: Multikulturalisme di Indonesia dan Jerman

22 Oktober 2022   21:58 Diperbarui: 22 Oktober 2022   22:12 365
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perkemahan musim panas ini ditujukan sebagai urgensi merangkul, mengajar agar melek tentang keragaman. Intensif kamp diadakan pada tanggal 3-6 oktober 2022, 4 hari 3 malam di Segajih. Pesertanya terdiri dari mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta S1 departemen sastra Inggris, Jerman dan S2 Penididkan IPS. 

Kemudian ada juga dari mahasiswa dan dosen dari universitas Munster German departemen matematika, bahasa inggris, agama. Kita duduk sama rata di pendopo, bertukar nalar untuk mendapatkan wawasan dan pengalaman baru tentang kearifan dan nilai-nilai lokal.

Kamp intensif membangun pentingnya multikulturalisme dan fokus mengembangkan kemampuan mahasiswa untuk menyebarkan kesadaran inklusif dalam komunitas global. 

Setelah itu diharapkan mahasiswa pada tanggal 7-14 oktober 2022 mengimplementasikan nilai-nilai keagaman dengan mengunjungi sekolah-sekolah yang ada di Yogyakarta seperti: SMA Kolese De Britto, SD Muhammadiyah Sapen, SMA Negeri 3 Yogyakarta dan Sekolah Marginal di Badran.

Banyak masyarakat Indonesia yang menafikan semboyan bangsanya sendiri menutup diri mengenai keragaman. Mereka yang dizona nyaman berpegang teguh bahwa kebenaran yang mutlak ada di agamanya. Merasa benar dan menilai buruk seseorang jika berfoto dengan yang tidak berkerudung. 

Hal-hal inilah yang akan menyebabkan konflik, dominasi dan kompetisi dalam masyarakat majemuk.

Dalam diskusi mengenai multikulturalisme di Segajih kulon Progo. Kita disuruh memahami dengan cepat oleh fraw Kordzula atau dalam akademisi prof. Kordzula dan Julian. Saling berhadapan dengan lawan bicara untuk mendiskusikan beberapa sub-tema:

Nama

Seseorang dapat dengan mudah mengetahui latar belakang hanya berlandaskan mengenal namanya. Mereka yang dari Islam akan memakai nama-nama Islam, mereka yang dari Medan akan mengaitkan nama belakangnya dengan marga. Sedangkan mereka yang dari suku jawa akan memanggilnya dengan sebutan mas dan mbak, sebaliknya dari suku sunda akan di panggil akang dan teteh.

Begitupun puak-puak bangsa germanik yang berbeda-beda seperti deutsch merupakan suku puak germanik yang tinggal di bagian utara. Alleman yang tinggal dibagian selatan. Sachsen puak yang tinggal dibagian timur german sekarang bahkan nama german itu nama dari dewi pelindung bangsa-bangsa germanik.

Ekonomi

Stratifikasi ekonomi masih bisa kita rasakan hari ini. mereka yang golongan ekonomi kebawah selalu dihinakan. Sebaliknya mereka dari ekonomi menengah keatas mendapatkan kedudukan tertinggi. Kasta perlu kita hapuskan karena keragaman harus bisa diakses oleh semua kelas ekonomi dan harus saling menghormati satu sama lain.

Dalam konstitusi jerman tahun 1949 kekuasaan tertinggi berada ditangan rakyat, maka pada pasal ke-2 1968 yang dianggap memegang kekuasaan tertinggi adalah rakyat pekerja atau kelas pekerja. Pasal 9 menentukan bahwa ekeonomi nasional didasarkan atas sistem kepemilikan sosialis atas faktor-faktor produksi.

Suku

Kita berdikusi di segajih berasal dari berbeda-beda suku diantaranya suku jawa, sunda, sasak dll. Dan semua tercatat Indonesia memiliki 1.340 suku artinya saling menghargai satu sama lain sehingga tetap kokoh menjadi Indonesia. Tak hanya Indonesia di Jerman ada namanya suku Pomeranian yang mana penduduknya Slavia barat yang menetap.

Suku Prusia timur yang tumbuh dari Pruzzi Baltik dan imigran Jerman. Orang Silesia juga berasal dari suku Vandal dari Silinger yang menetap di Oder sebelum migrasi. Dulu ada yang namanya Saxon menetap di Jerman utara, kemudian suku Suebian yang menetap, ada juga Franconia dan Alemanni.

Ras

Indonesia memiliki 4 jenis ras, diantaranya; ras Melayu Mongoloid di isi oleh suku Batak, Toraja, Bugis, Madura Jawa. Terkadang kita melihat orang memiliki kulit warna hitam, rambut ikal cinderung kriting dengan bentuk bibir yang tebal mereka dari ras Papua Melanezoid. 

Ada lagi ras Weddoid yang hampir sama ciri-cirinya dengan Papua Melanezoid namun mereka berasal dari India bagian selatan yang di huni oleh Maluku, NTT, Riau. Dan yang terkahir ras Negroid berasal dari Asia dapat kita temukan semenanjung Malaya.

Di Jerman ada yang namanya ras Aria memiliki ciri rambut pirang dengan mata bewarna biru yang diyakini sebagai ras paling kuat. Begitupun juga ras Nordic yang memiki kulit berwarna putih yang tergolong Kaukasoid di Eropa atau kita sebut dengan Proto-Arya.

Gender dan Sex

Secara nasional Indonesia sendiri mengakui dua gender, yakni laki-laki dengan kemaskulinanya dan perempuan dengan feminismenya. Namun ada juga suku yang mengenal lima gender diantaranya Celalai yang fitrahnya perempuan namun mengambil peran laki-laki, Celabai ini sebaliknya dari Celalai. 

Ada lagi Bissu yang dianggap bukan laki-laki dan perempuan namun mewakili keseluruhan spektrum gender. Perihal sex hanya boleh dilakukan dalam konteks lembaga pernikahan.

Di Jerman selain laki-laki dan perempuan juga menerapkan gender ketiga untuk identitas resmi dengan kategori berbeda artinya tidak laki-laki dan perempuan. Mereka yang interseks memiliki kondisi berbeda dengan orientasi seksual seorang seperti LGBT, Lesbian, Gay, biseksual dan transeksual. Legalisasi sex juga diatur dalam konstitusi jerman bahwa pernikahan sejenis itu dibolehkan.

  • Pendidikan

Stratifikasi ekonomi masih bisa dirasakan di Indonesia sehingga pendidikan tidak bisa diakses oleh golongan kelas ekonomi kebawah. Banyak daerah-daerah kecil yang belum tersentuh pendidikan bahkan yang literat masih minim. 

Kualitas pendidikan di Indonesia masih menempatkan siswa pada kategori kelas Unggulan dan kelas biasa dilihat dari tingkat kecerdasan dan ekonomi, selain itu kegiatan Mos dan Ospek pun masih dilakukan tujuanya agar orang itu kuat mental dan fisik. Pergantian kurikulum pun kerap kali terjadi pada pergantian mentri sehingga siswa dituntut untuk cepat mamahami pelajaran.

Pendidikan di Jerman memiliki tiga tahap antara lain, pendidikan dasar, menengah dan tinggi. Grundschule atau pendidikan dasar usia 7-10 tahun, anak diberikan pilihan sesuai bakatnya Orienterungsstufe atau Tahapan Orientasi. 

Maka setelah itu akan diarahkan ke Hauptschule dan Realschule lebih ditekankan kepada anak yang ingin langsung kerja, ke universitas dengan melalui Gymnasium. Untuk kurikulum pendidikanya pun student center yang mana murid belajar atas dorongan sendiri.

            Multikulturalisme adalah sebuah fitrah kehidupan. Menurut Rene Dubos ''Human Diversity make tolerance more than virtue: it makes it a requirement for survival'' tidak setuju pilihan orang lain, kita menghargainya. Juga tidak memaksakan pilihan kita sendiri.  Dengan memahami kelebihan dan kekurangan masing-masing multikultural artinya mencoba berkolaborasi pada hal-hal yang sama dan memahami pada perbedaan yang ada.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun