sifat kepribadian tempramental dan ambivert

Halo semuanya sebelumnya perkenalkan saya Muhammad ramadhan, saya anak pertama dari dua bersaudara, di sini saya akan menceritakan kepribadian saya yang saya miliki. Dengan saya menceritakan kepribadian saya semoga juga bisa menjadi edukassi untuk temn - teman semua , Kepribadian saya bisa dibilang temperamental dan ambivert, yang artinya saya memiliki sisi emosional yang kuat, namun juga bisa beradaptasi dalam situasi sosial yang berbeda. Saya sering kali merasa bahwa perasaan saya bisa berubah dengan cepat. Terkadang saya sangat bersemangat dan penuh energi, namun di saat lain saya bisa merasa mudah marah atau frustrasi tanpa alasan yang jelas. Reaksi saya terhadap situasi atau orang-orang sekitar juga sering kali intens. Saya merasa bahwa emosi saya lebih menguasai diri saya daripada yang saya inginkan, tetapi saya juga belajar untuk lebih menerima sisi ini dan mencoba menenangkan diri ketika keadaan memanas.

Di sisi lain, saya juga memiliki sifat ambivert, di mana saya bisa sangat menikmati interaksi sosial dan berada di tengah keramaian, tetapi saya juga sangat menghargai waktu sendiri. Ketika saya merasa lelah atau tertekan, saya lebih memilih untuk menyendiri dan merenung. Saya tidak terlalu tergolong introvert yang menghindari orang lain, tetapi saya juga tidak selalu ingin berada di pusat perhatian. Keadaan dan mood saya sering mempengaruhi bagaimana saya berinteraksi dengan orang lain. Sebagai seorang ambivert saya merasakan keunikan dalam memiliki sisi yang nyaman di dua dunia yang berbeda. Ada kalanya saya merasa energik dan ingin berinteraksi dengan banyak orang, menikmati obrolan ringan atau menghadiri acara sosial. Saat seperti ini, saya merasa bersemangat dan mudah bergaul. Saya menikmati saat-saat berada di tengah keramaian dan berinteraksi dengan orang-orang baru atau teman-teman lama. Dalam situasi seperti ini, saya merasa terhubung dengan dunia luar dan mendapatkan energi dari keberadaan orang-orang di sekitar saya.

Namun, di sisi lain, saya juga memiliki kebutuhan untuk menyendiri. Ketika saya merasa lelah atau terlalu banyak berinteraksi, saya merasa perlu untuk menarik diri dan menghabiskan waktu sendiri. Waktu-waktu seperti ini penting bagi saya untuk mengisi ulang energi dan meresapi perasaan atau pikiran saya. Saya bisa menikmati saat-saat di rumah dengan membaca buku, menonton film, atau sekadar merenung tanpa gangguan. Saya merasa bahwa keseimbangan antara waktu untuk diri sendiri dan waktu bersama orang lain sangat penting dalam menjaga kesejahteraan emosional saya.

Kepribadian saya yang temperamental ini bisa menjadi tantangan, terutama dalam hubungan sosial, karena orang lain mungkin sulit mengerti perubahan suasana hati saya. Namun, saya juga menyadari bahwa sifat saya yang terbuka dan jujur dalam mengekspresikan perasaan bisa membuat hubungan menjadi lebih mendalam dan nyata. Saya belajar untuk lebih mengontrol emosi saya agar tidak berlebihan dan untuk lebih menghargai diri sendiri, baik saat saya membutuhkan ruang pribadi maupun saat saya ingin berbagi kebahagiaan atau kesedihan dengan orang lain.