Mohon tunggu...
Muhammad Wildanfaridy
Muhammad Wildanfaridy Mohon Tunggu... Mahasiswa - Wiraswasta

Anak pertama dari 3 bersaudara

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Perihal Maaf

9 Agustus 2022   11:05 Diperbarui: 9 Agustus 2022   11:08 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Prihal maaf

Dik, bagi sebagian orang maaf barangkali adalah sesuatu yang sulit,
bahkan dik, ada orang yg rela mati dari pada harus meminta maaf.

Prihal maaf juga tak sesederhana kedipan mata,
ada banyak hal yg mesti di pertaruhkan disana, berkelindan kepentingan dan legitimasi,
status atau bahkan harga diri,
apalagi bagi politikus tentu tak pernah sederhana dik.

Maaf perlu syarat dik,
Hanya orang orang yg sadar dan ihlas
Yang mampu mengucap maaf, Apalgi memberi maaf itu lebih sulit lagi.

tapi dik, disini di relung hati paling dalam,
"Jika maaf umpama pintu dan rumah, kau boleh masuk tanpa harus mengetuk nya terlebih dahulu"

Kau hanya perlu melangkah dan masuk dik,

Tentu ini bukan sekadar formalitas semata dik, ini melibatkan hati,
Sekali lagi hati dik..

Masuk lah..
Maafku terbuka untukmu
Semoga maafmu juga terbuka untukku,

Dik, semoga masih ada sempat untuk ihlas di hati kita.

12 Mei 2021

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun