Mohon tunggu...
Muhammad Syahrul Adhim
Muhammad Syahrul Adhim Mohon Tunggu... Penulis - Membaca Hari Ini, Memimpin Hari Esok

Bersyukur Jika Mereka Masih Bisa Menemukanku IG: syahrul.inc

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ketika Makluk Tuhan Angkat Tangan

11 Oktober 2020   07:09 Diperbarui: 11 Oktober 2020   07:10 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
gambar di ambil dari Tribunnews.com

Aku polusi, seandainya penguasa itu benar-benar merakyat dengan selipan sumpah yang setia merekat di dalam genggaman hati nurani tanpa ada rasa benci, seroya kata masyarakat akan menjadi kata terakhir untuk ketenangan,

namun,
aku melihat seroya itu mati dan tertimbun janji.
dua mata menjadi saksi
atas sengkuni dua muncul lagi
oh kejam sekali...
oh ironis sekali...

apakah perubahan ini menjadikan awal pengakhiran pulau,
sesaat takdir masih bersenggama di isi cerita mimpi,


apakah demi satu peraturan saja mereka rela menghapus segrombol bunyi,
dengan di tontonkan suatu drama dalam bak mandi kecil yan berisikan tentang  kejamnya delusi.

tuhan, tuhan, tuhan ku yang esa...
aku makhluk yang tak berdaya
aku mau berbisik tentang insiden  tragis tentang desaku, kota ku, negara ku, telah pergi,
ntah aku di tinggal sendiri tuhannn...

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun