Mohon tunggu...
Muhammad Andi Firmansyah
Muhammad Andi Firmansyah Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa Ilmu Politik

Fate seemed to be toying us with jokes that were really not funny.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Kepribadian Autotelic, Rahasia Menikmati Hidup dan Menjadi Lebih Kreatif

11 Januari 2023   08:09 Diperbarui: 11 Januari 2023   15:25 2190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Setiap kali kita jadi autotelic, kita mulai menikmati apa pun yang menghasilkan pengalaman seperti itu | Ilustrasi oleh Pexels via Pixabay

Kegiatan tak bermanfaat kecuali bila berujung pada sesuatu yang memuaskan. Mungkin saya dan Anda sudah terlanjur terjebak dalam sesuatu yang menjemukan, tapi mau-tak-mau harus dilakukan atau dilalui.

Saya pikir itu bukan masalah buruk selama itu berlangsung dalam waktu terbatas. Apa yang penting, dalam waktu luang yang kita miliki, kita dapat mengerjakan sesuatu yang bukan lagi instrumental, melainkan autotelic.

Dalam konteks ini, waktu luang adalah ruang batin yang penggunaannya dapat dihitung sebagai puncak dari semua usaha kita.

Setiap kali kita jadi autotelic, kita mulai menikmati apa pun yang menghasilkan pengalaman seperti itu. Saya mungkin ragu untuk membaca buku dan melakukannya hanya karena saya diberi tugas oleh dosen.

Tapi ketika minat saya terangkat dan saya menyadari betapa asyiknya membaca itu, saya mungkin mulai menikmati aktivitas membaca untuk kepentingannya sendiri. Dengan ini saya bahkan tetap membaca sekalipun tugas kuliah saya sudah beres.

Pada titik itu, aktivitas jadi autotelic: tak ada alasan untuk melakukannya kecuali untuk merasakan pengalaman yang diberikannya. 

Kegiatan autotelic menginduksi suatu bentuk kenikmatan yang kuat, memungkinkan kita untuk memasuki kondisi "flow".

Istilah flow juga agaknya dicetuskan (lagi) oleh psikolog Csikszentmihalyi, di mana kondisi ini digambarkan sebagai efek samping dari aktivitas autotelic:

"Orang memusatkan perhatian mereka pada suatu stimulus yang terbatas, melupakan masalah pribadi, kehilangan rasa waktu dan diri mereka sendiri, merasa kompeten dan terkendali, dan memiliki rasa harmoni serta persatuan dengan lingkungannya."

Dalam kondisi flow, kita menikmati apa yang kita lakukan dan berhenti mengkhawatirkan apa yang bakal kita hasilkan darinya. Sebab, sebagai seorang autotelic, kita tak lagi memusatkan diri pada pencapaian, melainkan pada pengejaran itu sendiri.

Berbagai penelitian mendukung prediksi berikut ini: orang autotelic menghabiskan lebih banyak waktu dalam kegiatan produktif dan lebih sedikit dalam waktu luang pasif ketimbang orang non-autotelic (Asakawa, 2004).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun