"Kurang lebih." Malaikat Arsa melanjutkan, "Tapi inilah bumi, Dhira."
"Atau sepotong surga," lanjut Dhira. "Atau alam raya!"
"Atau jagat raya!"
"Atau alam semesta," sambung Malaikat Arsa.
"Atau kosmos," kata Dhira, dan mereka berdua sudah tiba di ambang tawa.
"Kenapa, ya, ada begitu banyak nama?" tanya Dhira dengan lugu.
"Bukan anak yang dilimpahi kasih sayang yang mendapat banyak nama. Tapi, anak yang hilang. Anak yang ditinggalkan di depan pintu. Anak yang tak seorang pun tahu asal-usulnya. Anak yang melayang-layang di ruang hampa."
"Dan kita sedang berada di dalam misteri yang paling akbar?"
"Kita adalah para detektifnya, Dhira; detektif alam raya."