Mohon tunggu...
Muhamad Yus Yunus
Muhamad Yus Yunus Mohon Tunggu... Seniman - Sastrawan, dan Teaterawan

Lulusan Sarjana Sastra, Prodi Sastra Indonesia, Fakultas Sastra, Universitas Pamulang. Penulis buku, kumpulan puisi Dukri Petot: Gaya-gayaan, Novel Tidak ada Jalan Pulang Kecuali Pergi, Anak Imaji, dan Sandiwara Kita di dalam atau di Luar Panggung Sama Saja (2020) Guepedia. Pendiri Teater Lonceng, Tangsel. https://sites.google.com/view/myusyunus

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Sastra Siber Ibarat Kopi Hitam Gelas Plastik Seharga Tiga Ribu Rupiah

27 Juni 2021   00:04 Diperbarui: 30 Mei 2023   10:53 299
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa sastra siber sama dengan sastra tulis. Namun kenyataan ini sempat menuai salah arti. Kenapa tidak disebut sastra tulis siber, tetapi sastra siber. Sebab penamaan sastra siber agak kurang tepat untuk menyebut sastra yang ditulis dalam siber. Lebih tepat untuk penamaan yang mengarahkan kepada sebuah konsep, baik secara bentuk fisik maupun chiri khas, dan warna karya sastranya.

Jika memamg menghendaki adanya sastra siber maka hal yang ditemukan adalah bagaimana sebuah siber dapat terbaca sebagai bahasa tulis. Mengingat arti dari siber sendiri adalah sesuatu yang berhubungan dengan pemrograman, logaritma, dan jaringan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun