Mohon tunggu...
Taufiq Alkhairi
Taufiq Alkhairi Mohon Tunggu... Penulis - 100 Besar Penulis Terbaik Komunitas Literasi Bangsa 2020

Writer & Sport Enthusiast

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Gen Z Toxic atau Bos Pundung?

2 Februari 2024   14:55 Diperbarui: 2 Februari 2024   14:59 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 Universitas STEKOM

Dalam dunia kerja atau kantor, ada banyak karyawan dari background yang berbeda-beda. Mulai dari suku, agama, pendidikan, sampai kelompok usia. Beragamnya latar belakang sebenarnya membuat suasana kerja menjadi lebih hidup. Sayang diantara banyaknya latar belakang, perbedaan usia masih jadi sebab adanya jarak antar karyawan (horizontal) maupun antar karyawan dan atasan (vertikal). 

Dari berbagai kelompok usia, gen z yang paling sering dijadikan kambing hitam atas kinerja dan etika kerjanya yang beda dari generasi-generasi di atasnya. 

Jika kamu gen z, stigma negatif seperti gak becus, lambat, kayaknya auto melekat. 

Disclaimer, kalo nyontek dari website Kemendikbud, gen z adalah kelompok usia dari 1997--2012. Artinya, gen z yang lahir antara tahun 1997 sampai 2000an awal banyak yang sudah masuk kerja. 

Padahal kalo lihat kinerja banyak gen z yang punya dedikasi terhadap jobdesk-nya. Kalo ada yang kurang perform paling cuma beberapa, tapi seolah digeneralisir dan jadilah stigma negatif itu. 

Emang yang toxic gen z doang? Para atasan emang gak punya 'dosa' di kantor? Jangan-jangan justru lebih toxic

Atasan-atasan di kantor bukan orang suci. Kebetulan aja punya posisi jadi punya power buat ngatur. Padahal banyak juga atasan yang berpolitik di kantor dan berefek pada load kerja yang 'seabrek-abrek' ke karyawan. Load kerja yang di luar nalar ini bikin karyawan lebih mementingkan kuantitas bukan kualitas. Alhasil karyawan-karyawan juga yang kena semprot karena gak bisa puasin birahi politik atasannya. 

Padahal, kalo karyawan dan atasan bersinergi dan paham jobdesk masing-masing, hasil-hasil baik sudah menunggu di depan mata. 

Gak masalah gen z, milenial, gen x, dan seterusnya, semua punya kualitas dan etos kerja yang beda. Gak layak kalo cuma segelintir lalu digeneralisir gitu aja. 

Jadi siapa yang toxic? 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun