Mohon tunggu...
Muhamad Haris
Muhamad Haris Mohon Tunggu... Mahasiswa sekaligus karyawan tata administrasi sekolah

Seorang mahasiswa yang memilki hobi memotret dan bermain musik, namun juga sibuk bekerja didunia pendidikan sebagai tata administrasi sekolah

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Guru Zamanm Now, Perlu Micro Teaching Yang Wow!

9 Mei 2025   09:47 Diperbarui: 9 Mei 2025   09:47 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Calon Guru Zaman Now, Perlu Micro Teaching yang Wow!

Oleh Muhamad Haris (211011600013)

Menjadi guru di era sekarang jelas berbeda dengan zaman dulu. Tantangan di kelas semakin kompleks: siswa makin kritis, teknologi berkembang pesat, dan kurikulum terus berubah. Maka, calon guru zaman now perlu lebih siap, lebih lincah, dan tentu saja lebih kreatif. Salah satu cara mempersiapkannya adalah lewat micro teaching---latihan mengajar dalam skala kecil yang sering dijalankan di kampus-kampus pendidikan.

Sayangnya, banyak calon guru masih memandang micro teaching sebagai tugas kuliah semata. "Yang penting tampil, direkam, lalu selesai," begitu anggapan sebagian mahasiswa. Padahal, kalau dilakukan dengan serius dan didesain dengan baik, micro teaching bisa menjadi momen penting dalam pembentukan karakter dan kompetensi guru masa depan.

Kita harus akui, model micro teaching yang kaku dan hanya mengejar penampilan formal sudah tidak relevan. Hari ini, guru harus bisa mengajar sambil beradaptasi dengan teknologi, memahami karakter Gen Z, dan menerapkan Kurikulum Merdeka yang menekankan kebebasan belajar. Artinya, micro teaching pun harus ikut berubah: dari yang monoton jadi lebih hidup, dari yang terkesan "pura-pura" jadi lebih mendekati kenyataan.

Bayangkan kalau micro teaching dilakukan dalam bentuk simulasi kelas nyata---menggunakan media digital, menghadapi skenario siswa yang berbeda-beda, bahkan menyelesaikan masalah kelas seperti keterlambatan belajar atau siswa pasif. Akan jauh lebih menantang dan bermakna, bukan?

Bukan hanya soal tampil percaya diri di depan teman-teman, tapi juga soal bagaimana menyusun strategi mengajar yang efektif, memilih metode yang sesuai, dan mengevaluasi apakah siswa benar-benar paham. Lebih penting lagi: apakah calon guru bisa belajar dari kesalahan dan terus memperbaiki diri?

LPTK (Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan) sebagai pencetak guru punya peran besar di sini. Sudah saatnya micro teaching dirancang dengan pendekatan kekinian. Libatkan teknologi, buat skenario yang realistis, dan fasilitasi ruang refleksi. Jangan biarkan mahasiswa "sekadar tampil," tapi dorong mereka untuk bereksperimen dan mengevaluasi diri dengan jujur.

Inilah saatnya micro teaching tampil lebih "wow"---bukan dalam arti glamor, tapi bermakna, menantang, dan membekali. Karena dari latihan kecil inilah akan lahir guru-guru besar, yang bukan hanya siap mengajar, tapi juga siap menginspirasi.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun