Mohon tunggu...
muhamadfadili
muhamadfadili Mohon Tunggu... Mahasiswa Manajemen IPB University

Saya adalah seorang mahasiswa yang bersemangat untuk terus belajar dan memiliki rasa tanggung jawab tinggi. Dengan kemampuan komunikasi yang baik serta sikap proaktif, saya mampu beradaptasi dengan cepat di lingkungan baru. Saya menyukai tantangan yang membangun dan memiliki ketertarikan khusus pada bidang manajemen sumber daya manusia serta manajemen pemasaran. Keahlian saya dalam menulis karya ilmiah dan desain grafis telah terbukti melalui berbagai prestasi di kedua bidang tersebut. Melalui pengalaman aktif di organisasi dan kepanitiaan, baik di dalam maupun luar kampus, saya berkomitmen untuk mengembangkan potensi diri, menghadirkan inovasi, menyebarkan inspirasi, serta memberikan kontribusi yang positif.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Bamboo Nexus Indonesia: Inovasi Program Berbasis Pendekatan Hexahelix untuk Mewujudkan Ketahanan Ekosistem, Ekonomi, dan Sosial Berkelanjutan

6 Oktober 2025   01:43 Diperbarui: 6 Oktober 2025   01:55 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ambar 2. Efektivitas Pelestarian dan Pemanfaatan Bambu dalam Perspektif Balanced Scorecard Sumber: Olahan Penulis, 2025 

            Sementara itu, pemerintah berperan dalam menciptakan kebijakan yang mendukung upaya pelestarian dan pengembangan bambu. Dukungan diberikan melalui penyediaan lahan rehabilitasi, program pelatihan, dan bantuan peralatan bagi pengrajin. Pemerintah juga berupaya mendorong inovasi dengan melibatkan lembaga penelitian dan dunia pendidikan agar bambu dapat diolah secara lebih modern dan efisien.

            Kerja sama antara masyarakat dan pemerintah menjadi kunci untuk menjaga keseimbangan antara manfaat ekonomi dan kelestarian lingkungan. Jika dikelola dengan baik, bambu tidak hanya membantu menjaga ekosistem dan menyerap karbon, tetapi juga memperkuat ekonomi desa dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Peran Program BNI dalam Pencapaian SDGs

            Program Bamboo Nexus Indonesia (BNI) memiliki peran strategis dalam mendukung pencapaian berbagai tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs). Melalui pendekatan kolaboratif yang melibatkan pemerintah, akademisi, industri, dan masyarakat, program ini menjadikan bambu sebagai solusi nyata untuk keberlanjutan lingkungan, ekonomi, dan sosial di tingkat lokal.

           Dari sisi lingkungan (SDG 13 dan 15), program BNI berkontribusi dalam upaya mitigasi perubahan iklim dan pelestarian ekosistem darat. Bambu dikenal mampu menyerap karbon dalam jumlah besar serta memperbaiki struktur tanah di daerah rawan erosi. Program ini juga mendorong rehabilitasi lahan kritis melalui penanaman bambu dan pengelolaan hutan bambu rakyat secara berkelanjutan.

           Dalam aspek ekonomi (SDG 8 dan 9), program BNI membuka peluang usaha baru melalui pengembangan industri bambu bernilai tambah, seperti produk mebel, konstruksi, dan kerajinan lokal. Program ini juga mendorong inovasi dan kewirausahaan hijau di desa, sehingga masyarakat dapat memperoleh sumber penghasilan yang lebih stabil sekaligus ramah lingkungan.

          Dari sisi sosial (SDG 1 dan 12), program BNI berperan dalam pengentasan kemiskinan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat pedesaan. Melalui pelatihan, pendampingan, dan pembentukan koperasi bambu, program ini membantu masyarakat mengembangkan keterampilan, memperkuat kerja sama, serta meningkatkan kemandirian ekonomi. Selain itu, penerapan prinsip produksi dan konsumsi berkelanjutan menjadikan bambu sebagai bagian dari gaya hidup hijau masyarakat modern.

          Secara keseluruhan, Program Bamboo Nexus Indonesia mencerminkan semangat SDGs untuk membangun keseimbangan antara kemajuan ekonomi, keadilan sosial, dan kelestarian lingkungan. Melalui pengelolaan bambu yang berkelanjutan dan inklusif, program ini menjadi contoh konkret bagaimana sumber daya lokal dapat diubah menjadi pilar ketahanan masa depan bangsa.

Kesimpulan dan Saran

           Pada dasarnya, kekayaan bambu di Indonesia, baik dari segi jenis, kekuatan, manfaat ekologis, hingga potensi sosial-ekonominya, sungguh luar biasa. Bambu memegang peranan penting dalam upaya mitigasi perubahan iklim dan menggerakkan ekonomi pedesaan. Namun, potensi besar ini masih terhalang oleh berbagai tantangan, mulai dari kebijakan yang belum terpadu, standarisasi mutu yang kurang, rantai pasok yang lemah, hingga alih fungsi lahan dan serangan hama. Pemerintah memang sudah berupaya melalui program konservasi dan inovasi, dan pendekatan Balanced Scorecard menunjukkan bahwa kita perlu melihat secara menyeluruh untuk memastikan keberlanjutan.

           Untuk menjawab tantangan-tantangan yang masih ada, saya mengusulkan sebuah inisiatif bernama Program Bamboo Nexus Indonesia (BNI). Program ini akan mengusung konsep kolaborasi hexahelix, sebuah kerja sama multi-pihak yang melibatkan berbagai elemen masyarakat. Tujuannya jelas yaitu menghidupkan kembali kawasan bambu, membangun ekosistem industri bambu yang benar-benar berkelanjutan, menumbuhkan kesadaran hijau melalui literasi, dan memperkuat dukungan pembiayaan yang ramah lingkungan. Dengan demikian, program BNI diharapkan dapat berkontribusi signifikan terhadap pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya dalam mengatasi kemiskinan (SDG 1), menciptakan pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi (SDG 8), mendorong inovasi industri (SDG 9), mempromosikan konsumsi dan produksi bertanggung jawab (SDG 12), menangani perubahan iklim (SDG 13), serta melestarikan ekosistem daratan (SDG 15). 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun