Mohon tunggu...
Muhamad Akmal
Muhamad Akmal Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Nasional

Futsal Player

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Peran Jurnalisme dalam Mempertahankan Demokrasi Hak Tolak dan Hak Jawab sebagai Pilar Etika Jurnalistik

17 Mei 2023   18:44 Diperbarui: 17 Mei 2023   18:46 283
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Sikap skeptis adalah pendekatan kritis dan hati-hati terhadap informasi yang diterima atau disampaikan. Ini melibatkan ketidakpercayaan awal terhadap klaim, fakta, atau opini hingga ada bukti yang memadai untuk mendukungnya. Dalam jurnalisme, sikap skeptis mengacu pada kehati-hatian jurnalis dalam memverifikasi, memvalidasi, dan mempertanyakan informasi sebelum disampaikan kepada publik. Jurnalis yang skeptis tidak menerima informasi mentah begitu saja, tetapi melakukan penyelidikan, mencari sumber tambahan, dan menguji kebenaran klaim sebelum melaporkannya. 

Sikap skeptis dalam jurnalisme penting karena:

1. Memastikan Keakuratan: Dengan mengadopsi sikap skeptis, jurnalis dapat memastikan bahwa informasi yang disampaikan kepada publik benar dan didukung oleh bukti yang kuat.

2. Menghindari Bias: Sikap skeptis membantu jurnalis untuk mempertanyakan dan menghindari bias yang mungkin ada dalam informasi yang diterima.

3. Mencegah Penyebaran Informasi yang Salah: Dengan memeriksa informasi dengan hati-hati, jurnalis dapat mencegah penyebaran informasi yang salah atau tidak terverifikasi kepada publik.

4. Menjaga Integritas Jurnalis: Sikap skeptis adalah bagian integral dari profesionalisme jurnalis, yang menunjukkan komitmen terhadap akurasi dan kualitas laporan berita.

Dalam praktiknya, jurnalis yang skeptis menggunakan metode penelitian yang hati-hati, memeriksa sumber, mengonfirmasi fakta, mempertanyakan klaim, serta memberikan kesempatan kepada pihak terkait untuk memberikan tanggapan atau sudut pandang yang berbeda. Dengan sikap skeptis, jurnalis dapat menjaga standar etika jurnalistik, membangun kepercayaan publik, dan menyajikan informasi yang akurat, seimbang, dan dapat dipercaya kepada masyarakat.

Jurnalis harus skeptis karena sikap skeptis merupakan landasan penting dalam menjalankan tugas mereka sebagai penjaga kebenaran dan informasi yang akurat. Berikut adalah beberapa alasan mengapa jurnalis harus skeptis:

1. Memastikan Keakuratan dan Kredibilitas Informasi: Dengan adopsi sikap skeptis, jurnalis dapat melakukan penyelidikan mendalam, memverifikasi fakta, dan memastikan keakuratan informasi sebelum disampaikan kepada publik. Hal ini penting untuk menjaga kredibilitas jurnalis dan media mereka.

2. Mencegah Penyebaran Informasi Palsu atau Tidak Akurat: Dalam era informasi yang cepat dan luas, jurnalis yang skeptis dapat membantu mencegah penyebaran informasi palsu atau tidak akurat kepada masyarakat. Mereka melakukan penelitian yang cermat, memeriksa sumber, dan berusaha mencari kebenaran sebelum mengambil keputusan untuk mempublikasikan berita.

3. Menghindari Bias dan Agenda Tersembunyi: Sikap skeptis membantu jurnalis mengidentifikasi dan menghindari bias atau agenda tersembunyi dalam pemberitaan. Mereka tidak menerima klaim atau narasi mentah tanpa pertimbangan yang kritis, dan berusaha untuk menyajikan informasi yang seimbang kepada publik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun