Mohon tunggu...
Muhamad Akmal
Muhamad Akmal Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Nasional

Futsal Player

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Peran Jurnalisme dalam Mempertahankan Demokrasi Hak Tolak dan Hak Jawab sebagai Pilar Etika Jurnalistik

17 Mei 2023   18:44 Diperbarui: 17 Mei 2023   18:46 278
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

4. Menjaga Integritas Jurnalisme: Sikap skeptis merupakan cermin dari integritas jurnalis dan media mereka. Dengan tidak mudah percaya begitu saja pada informasi yang diberikan, jurnalis menjaga independensi mereka dan melindungi profesionalisme dalam menyajikan berita yang objektif dan akurat.

Dampak dari ketidakskeptisan jurnalis dapat memiliki konsekuensi serius terhadap kualitas berita dan kepercayaan publik. Berikut adalah beberapa dampak yang mungkin terjadi jika jurnalis tidak skeptis:

1.Penyebaran Informasi yang Tidak Akurat atau Palsu: Ketidakskeptisan jurnalis dapat menyebabkan penyebaran informasi yang tidak akurat atau palsu kepada publik. Ini dapat merugikan masyarakat dan mengganggu pemahaman yang benar tentang isu-isu penting.

2. Hilangnya Kepercayaan Publik: Jika jurnalis tidak skeptis dan terbukti menyebarkan informasi yang tidak akurat atau palsu, hal ini dapat mengakibatkan hilangnya kepercayaan publik terhadap media dan profesi jurnalis secara keseluruhan.

3. Kerugian bagi Individu atau Kelompok yang Terdampak: Ketidakskeptisan dalam jurnalisme dapat berdampak buruk bagi individu atau kelompok yang terkena liputan media yang tidak akurat atau tidak seimbang. Hal ini dapat merugikan reputasi mereka dan menyebabkan kerugian pribadi, sosial, atau bahkan ekonomi.

4. Meningkatnya Polaritas dan Konflik: Jika jurnalis tidak skeptis dalam melaporkan berita, hal ini dapat memperburuk polarisasi dan konflik dalam masyarakat. Pemberitaan yang tidak seimbang atau bias dapat memperkuat perpecahan dan memperbesar kesenjangan antara kelompok-kelompok yang berbeda.

Kesimpulan

Peran jurnalisme dalam mempertahankan demokrasi sangat penting, dan hak tolak dan hak jawab adalah pilar etika jurnalistik yang mendukung peran tersebut. Hak tolak memberikan kesempatan kepada individu atau kelompok yang menjadi subjek laporan untuk menolak atau membantah pemberitaan yang merugikan, sedangkan hak jawab memberikan ruang bagi mereka untuk memberikan tanggapan atau penjelasan. Dengan adanya hak tolak dan hak jawab, jurnalisme dapat lebih akurat, berimbang, dan memperkuat dialog publik yang esensial dalam menjaga demokrasi yang sehat. 

Referensi

Dewi, D. M. (2015). Studi Analisis Penerapan Kode Etik Jurnalistik oleh Jurnalis Online. Jurnal Ilmu Komunikasi, 12(1), 38-52.

Nugroho, Y. R. (2016). Etika Jurnalistik di Era Digital: Sebuah Tantangan Baru. Jurnal Ilmu Komunikasi, 13(3), 169-184.

Sutopo, H. B. (2012). Journalistic Ethics in Indonesian Perspective. Jurnal Komunikasi, 6(1), 95-106.

Kovach, B., & Rosenstiel, T. (2007). The Elements of Journalism: What Newspeople Should Know and the Public Should Expect. Three Rivers Press.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun