Satu demi satu binasa
Tak memandang wajahÂ
Entah siapa
Begitulah nampaknya
Tak bermaksud menolak dan merajuk
Luapan emosi terus merenggut jiwa
Bagi siapa saja yang merasa sirna
Lupakan saja
Itu sudah seharusnya
Bukan waktunya untuk memohon
Tak perlu meminta keajaiban pada Tuhan
Semuanya telah termaktub dalam takdirnya
Sadrahlah yang seharusnya kita lakukan
Karena itu bukan sebuah kutukan .
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!