Mohon tunggu...
muhalbirsaggr
muhalbirsaggr Mohon Tunggu... Guru sekaligus Operator/telah menulis Buku Antologi Jejak Pena dan Lukisan Rasa

Saat ini giat Menulis/orangnya pendiam-pekerja keras/konten favorit aku adalah Karya Fiksi/Non Fiksi, Inovasi pendidikan, Puisi serta perjalanan wisata

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Rahasia Daun Belimbing di Halaman Belakang

7 Oktober 2025   13:14 Diperbarui: 7 Oktober 2025   13:14 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rudi mencoba menolak, tapi mereka menunjukkan surat resmi. Harun hanya bisa pasrah ketika beberapa daun diambil dan dimasukkan ke tabung reaksi.

Beberapa hari kemudian, laporan awal muncul:

"Senyawa Libilin-X menunjukkan kemampuan regeneratif ekstrem. Namun berpotensi memicu pertumbuhan sel tak terkendali jika dosis berlebih."

Artinya: senyawa itu bisa menyembuhkan --- tapi juga bisa menjadi racun jika disalahgunakan.

Harun menatap pohon itu dengan mata basah. "Pohon ini bukan hanya tanaman. Ia bagian dari hidup keluarga kita. Tapi sekarang, semua orang ingin memilikinya."

Rudi memutuskan sesuatu yang besar. Ia menanam beberapa bibit belimbing dari buah pohon itu di tempat lain, jauh di tepi hutan. Ia ingin menjaga kelestariannya dari tangan yang tamak.

7. Keajaiban Terakhir
Suatu malam hujan lebat mengguyur Desa Wanasari. Petir menyambar tidak jauh dari rumah Harun. Tiba-tiba, pohon belimbing di halaman belakang bergetar hebat. Daun-daunnya bersinar kuat lalu meredup.

Rudi dan Dinda berlari ke luar, menjerit memanggil ayahnya. Harun berdiri di bawah hujan, menatap pohon itu yang kini layu perlahan.
"Abi! Masuk ke rumah, bahaya!" teriak Dinda.

Namun Harun hanya berkata lirih, "Dia sudah selesai menjalankan tugasnya."

Keesokan harinya, pohon itu benar-benar mati. Hanya tersisa batang yang kering dan beberapa daun yang masih menempel, berwarna keemasan seperti disepuh cahaya matahari.

Rudi mencoba meneliti daun terakhir yang tersisa, tetapi senyawa Libilin-X sudah menghilang. Tak ada lagi reaksi aneh di bawah mikroskop. Pohon itu seolah telah memberikan seluruh kekuatannya --- dan kini beristirahat untuk selamanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun