Rudi mencoba menolak, tapi mereka menunjukkan surat resmi. Harun hanya bisa pasrah ketika beberapa daun diambil dan dimasukkan ke tabung reaksi.
Beberapa hari kemudian, laporan awal muncul:
"Senyawa Libilin-X menunjukkan kemampuan regeneratif ekstrem. Namun berpotensi memicu pertumbuhan sel tak terkendali jika dosis berlebih."
Artinya: senyawa itu bisa menyembuhkan --- tapi juga bisa menjadi racun jika disalahgunakan.
Harun menatap pohon itu dengan mata basah. "Pohon ini bukan hanya tanaman. Ia bagian dari hidup keluarga kita. Tapi sekarang, semua orang ingin memilikinya."
Rudi memutuskan sesuatu yang besar. Ia menanam beberapa bibit belimbing dari buah pohon itu di tempat lain, jauh di tepi hutan. Ia ingin menjaga kelestariannya dari tangan yang tamak.
7. Keajaiban Terakhir
Suatu malam hujan lebat mengguyur Desa Wanasari. Petir menyambar tidak jauh dari rumah Harun. Tiba-tiba, pohon belimbing di halaman belakang bergetar hebat. Daun-daunnya bersinar kuat lalu meredup.
Rudi dan Dinda berlari ke luar, menjerit memanggil ayahnya. Harun berdiri di bawah hujan, menatap pohon itu yang kini layu perlahan.
"Abi! Masuk ke rumah, bahaya!" teriak Dinda.
Namun Harun hanya berkata lirih, "Dia sudah selesai menjalankan tugasnya."
Keesokan harinya, pohon itu benar-benar mati. Hanya tersisa batang yang kering dan beberapa daun yang masih menempel, berwarna keemasan seperti disepuh cahaya matahari.
Rudi mencoba meneliti daun terakhir yang tersisa, tetapi senyawa Libilin-X sudah menghilang. Tak ada lagi reaksi aneh di bawah mikroskop. Pohon itu seolah telah memberikan seluruh kekuatannya --- dan kini beristirahat untuk selamanya.