Ia menolak halus. "Maaf, pohon itu milik keluarga. Saya tidak bisa memberikannya tanpa pertimbangan."
Sejak hari itu, Harun menjadi lebih waspada. Ia tahu bahwa penemuan luar biasa sering kali menarik orang-orang yang hanya mengejar keuntungan.
5. Rahasia yang Terkuak
Suatu malam, Rudi menemukan sesuatu yang mengejutkan. Saat ia mengamati daun-daun belimbing di bawah sinar UV, tampak pola aneh seperti urat bercahaya membentuk simbol-simbol mirip heliks DNA. Ia memotret dan memperbesarnya.
Hasilnya membuat bulu kuduknya meremang --- struktur itu tidak hanya menyerupai DNA tumbuhan, tetapi juga memiliki pola tambahan yang menyerupai gen manusia.
"Ini... mustahil," gumamnya.
Ia menduga bahwa pohon itu mungkin hasil mutasi alami akibat paparan radiasi petir besar yang pernah menyambar halaman rumah mereka lima tahun lalu. Petir itu memang pernah merusak atap, tapi tak seorang pun menduga akan mengubah sesuatu di tanah halaman itu.
Senyawa dalam daun belimbing itu ternyata berinteraksi langsung dengan sistem kekebalan manusia, memperbaiki sel-sel rusak, dan mempercepat penyembuhan penyakit --- seolah daun itu memahami kondisi tubuh peminumnya.
Rudi menamai senyawa itu "Libilin-X" (singkatan dari Leaf of Belimbing Healing Enzyme X). Ia mencatat semua data di laptopnya secara rahasia.
Namun semakin lama, pohon belimbing itu tampak berubah. Daun-daunnya semakin hijau terang, dan di malam hari tampak seolah memantulkan cahaya lembut kehijauan.
Lila yang polos sering duduk di bawah pohon itu sambil bernyanyi. "Pohon ajaib, jangan pergi ya..." katanya suatu sore.
6. Bahaya dari Kota
Kabar tentang pohon belimbing ajaib akhirnya sampai ke telinga pihak berwenang. Suatu pagi, datang mobil hitam dengan lambang lembaga riset nasional. Tiga orang peneliti turun membawa surat izin penelitian.
"Kami mendapat laporan tentang tanaman langka dengan potensi farmasi tinggi," kata mereka. "Kami harus meneliti pohon ini demi keselamatan publik."