Di meja makan, Purbaningrum dan Aditya duduk bersebelahan, saling berbagi cerita tentang pengalaman mereka hari itu. Mereka tertawa dan menyemangati satu sama lain, mengungkapkan rasa terima kasih yang dalam atas kehadiran dan dukungan yang mereka berikan.
Saat makan malam berlangsung, suasana penuh kehangatan dan kebersamaan terasa begitu nyata. Mereka saling bertukar pandangan, bahasa tanpa kata yang hanya mereka berdua yang pahami. Di sela-sela percakapan, mereka menggenggam tangan satu sama lain, menyampaikan rasa cinta dan komitmen yang tak tergoyahkan.
Setelah makan malam selesai, Purbaningrum dan Aditya bersama-sama membantu anak-anak mereka bersiap-siap untuk tidur. Mereka berdua mengajarkan nilai-nilai kehidupan yang penting, memberikan dukungan dan memberi semangat agar anak-anak mereka tetap berpegang pada impian mereka.
Sebelum tidur, Purbaningrum dan Aditya duduk di tepi tempat tidur anak-anak mereka, melihat mereka tertidur dengan damai. Mereka saling berpandangan, merasakan kebahagiaan dan keberuntungan yang melimpah atas hadirnya keluarga yang tak ternilai harganya.
Dalam diam, mereka berdua merenung tentang arti sejati dari kehidupan. Meskipun pekerjaan dan tuntutan sehari-hari mungkin menuntut banyak waktu dan energi, momen-momen kebersamaan dengan keluarga adalah hal yang tidak dapat digantikan. Mereka berjanji untuk terus menjaga keseimbangan antara karir yang sukses dan kebahagiaan keluarga yang mendalam.
Purbaningrum dan Aditya berbaring di tempat tidur mereka, saling mendekap erat, merasakan kehangatan cinta yang saling memeluk hati. Mereka mengucapkan doa-doa bersyukur atas semua berkah yang mereka terima dan memohon agar keluarga mereka tetap dilindungi dan diberkati.
Dalam tidurnya, Purbaningrum merasakan perasaan tenang dan damai menghampirinya. Kebersamaan yang mereka alami hari itu telah mengisi hatinya dengan cahaya dan kebahagiaan yang tak tergantikan. Dalam kegelapan, ia merasa diberkahi oleh kehadiran Aditya dan keluarga mereka.
Bersambung