Mohon tunggu...
muflihaza athadzaki
muflihaza athadzaki Mohon Tunggu... Lainnya - pelajar

menulis seperti ayah ku

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Cerita Malam Aneh Part 3

20 April 2021   14:04 Diperbarui: 20 April 2021   14:16 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

cerita sebelumnya: cerita malam aneh part 2

aku dan sugan merasa sangat ketakutan

"bro...serius nih kita ikutin kata dia!??" kata sugan merinding

"aku juga ketakutan banget!!..." "duh???...gimana nih terus" kata gw sambil menengok kebelakang dan kedepan

lalu 000-000-000 itu mengirim pesan lagi ke hp gw

"lihat sekeliling" jelasnya di pesan itu

lalu tiba-tiba hp gw gak dapet sinyal lagi dan terputus dari wifinya...

"kenapa lagi sih inii!!..." kata sugan

gak lama ada suara yang berbicara ke kita berdua, suara itu mirip suaranya ara

"jalan ketengah kuburan itu..." "dan...katakan, los iluriminaradoros" jelasnya dari suara yang mirip ara tadi

kita gak langsung ikutin kata-kata itu,  jalan mundur ke belakang pelan-pelan dan tiba-tiba ada tangan yang menarik kakinya sugan dari belakang

"arrghh!!...eeh tooloong, broo tolongin gw brooo" kata sugan terpelosok ke dalam tanah

"gaan!!...eegrrgh, gw gak kuat gaan" kata ku sambil berusaha menarik sugan dari cengkraman tangan misterius itu

dan gw gak nyangka tangan itu lebih dari satu dan mungkin ada ribuan, tangan-tangan itu ngepung gw ketengah kuburan. gw gak punya pilihan lain selain mengikuti kata-kata yang bersuara mirip ara tadi.... 

"los iluriminaradoros!!" teriak gw di tengah kuburan itu

dan lalu kayak ada batu yang membawa gw ke dalam tanah, tapi kali ini beda sama sugan...batu itu masuk ketanah, batu itu padat banget, dan saat batu itu berhenti di terowongan yang gelap dan ada suara

"agbhiszho" dan seketika ada obor yang menyala satu persatu menusuri terowongan itu

"...satu langkah kematian, langkah berikutnya kehidupan" "ambil bulu, ada ranting...jangan hiraukan, taruh bulu di sumur" suara itu berkata begitu..aku tak mengerti apa yang dia bicarakan

gw jalan dan baru langkah pertama ada panah dari depan gw, gw langsung tiarap...tapi telanjur karna tangan kiri gw kena panah yang terus membidik kearah gw, dan untungnya gw tiarap sambil mundur dan anak panah itu tak membidik lagi dari depan dan gw teringat kata-kata yang tadi

"satu langkah kematian, langkah berikutnya kehidupan" itulah kata-kata yang sedang gw renungkan

lalu gw berusaha melongkapi lantai batu yang tadi gw injak dan gak ada lagi anak panah yang membidik. dan akhirnya gw terus jalan kedepan sambil melihat lihat sekeliling terowongan batu itu 

"hiks..." ada suara tersedak dari dalam terowongan

gw takut banget rasanya setengah mati gw...gw jalan makin lama makin pelan dan akhirna gw berenti di depan mulut terowongan yang mengarah keluar terowongan itu...gw langsung lari keluar tanpa basa basi dan rasa takut, pas gw di luar gw ada di sebrang warung yang kemarin gw temuin pas mau ke hotel,

"LAHH...!!!" teriak gw 

tapi kali ini ada bulu di bangku tempat ara duduk saat itu, lalu ada ranting yang di gantung di atas bulu itu gw teringat lagi sama kata-kata di terowongan itu

"ambil bulu, ada ranting...jangan hiraukan taruh bulu di sumur"

gw langsung ambil bulu itu dan mencari-cari sumur dan akhirnya ketemu, sumur itu ada di belakang warung itu dan ada pemilik warung lagi bersandar miring di pohon sambil menatap seram sumur itu

"oke...huh, jangan hiraukan, jangan hiraukan" kata gw di pikiran gw

pelan-pelan gw deketin sumur itu dan gw masukin bulu itu ke sumur dan...

BERSAMBUNG

Iqna

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun