Mohon tunggu...
Mufidah Anisah
Mufidah Anisah Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Tahun Baru Mendaki Gunung Ditemani Geliga Krim

9 Januari 2018   21:51 Diperbarui: 9 Januari 2018   22:22 425
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wisata. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Dan akhirnya kami sampai, saatnya kami melanjutkan untuk berjalan menuju Ranu Kumbolo. Tapi kaki anak pertama saya terasa capek dan sedikit sakit katanya karena tadi terlalu lama duduk dengan posisi kaki yang kurang pas. Dan dengan senjata ampuh istri saya yaitu GELIGA maka segera dioleskan agar semangat kembali. Dan anak saya masih sangat punya semangat untuk menuju Ranu Kumbolo. Sehingga setelah dioleskan GELIGA dia segera ceria dan meminta untuk langsung menuju Ranu Kumbolo. Sedangkan ini sudah mulai sore dan bahaya untuk mendaki dan saya pun dan keluarga memutuskan untuk mmendaki ke Ranu Kumbolo besok paginya. Sehingga kami istirahat dahulu dan tak lupa agar segala tulang dan otot kami fit kembali besok paginya. Maka diberikan GELIGA agar kami frsh kembali besok pagi dan siap mendaki.

Esok paginya kami pun melanjutkan perjalanan hari ini tanggal 31 desember perjalanan yang sangat kami tunggu tunggu. Matahari mulai menampakkan dirinya, semangat kami telah membara dan kami sangat senang dapat menghirup sejuknya udara segar ini. Karena GELIGA saya dan keluarga telah fresh kembali di pagi hari dan kami siap melanjutkan perjalnan yang sangat kami tungu. Saya dan keluarga saya pun segera bersiap untuk mendaki agar sampai di Ranu Kumbolo. Dan kami pun siap untuk berjalan menuju Ranu Kumbolo dan anak -- anak saya begitu semangat. Dan tak lupa isti saya untuk membawa GELIGA yang dapat menghilangkan pegal -- pegal selama diperjalnan.

" Ayo ayah ibu kami semangat sekali untuk mendaki gunung " ucap anak kedua

"Iya ayah ayok. Udaranya sejuk sekali menenangkan jiwa" Ucap anak pertama

"Ayok ayah adek mau naik gunung " Ucap anak ketiga

"Iya , sabar ya nak. Habis ini kita mendaki bersama " ucap istri saya

" Bu, jangan lupa ya Geliganya dibawa " ucap saya kepada istri

" Iya ayah ibu selalu ingat untuk membawa Geliga teman perjalanan kita selama berpergian " kata istri saya

Setelah segala barang -- barang udah siap dan sudah siap untuk mendaki. Saya dan anak -- anak saya pun mulai melakukan perjalanan pendakian. Ini adalah pengalam pertama bagi keluar kami untuk medaki gunung. Perjalanan ini sungguh penuh lika liku dengan banyaknya tantangan yang dihadapi. Anak -- anak syaa begitu semangat dan sangat senang sekali dengan pendakian pertama mereka kali ini. Walau wajah mereka benar - benar terlihat lelah karena perjalanan pendakian yang tidak miudah. Namun, segala kelelahan itu begitu menyenangkan karena melihat indahnya kekayaan alam dan sejuknya udara. Banyak sekali rintangan selama mendaki gunung dan kelelahan yang sangat lelah. Segala kelelahan yang seperti pegal -- pegal diselesqaikan oleh istri saya dan Geliga.

Sesampai di Ranu Kumbolo rasanya terbayar sudah semua kelelahan yang dialami oleh kami untuk menuju ke Ranu Kumbolo yang penuh lika liku. Kami sesampai di sore hari dan memang perjalnan yang sangat lama dan melelahkan namun sangatlah menyenangkan apalagi untuk anak -- anak saya ini adalah pengalaman pertama mereka mendaki gunung. Kami pun langsung memasang tenda dan kami memang akan malam tahun baruan di Ranu Kumbolo dengan segala kemeriahan yang ada dan keindahan bintang -- bintang. Setelah segala kelelahan kami segera mandi dan bersiap untuk merebahkan diri sebentar Karen amelepas lelah segala perjalnan tadi. Kami sekeluarga pun langsung megoleskan Geliga di tempat -- tempat yang sangat pegal bagi kami. Segala kelelahan itu tak menyurutkan semangat kami. Geliga benar -- benar menjadi teman kami di perjalnan tahun ini. Perjalnanan dapat terus berjalan dan geliga menjadi teman baik dalam perjalnan. Geliga krim itu benar- benar aman untuk digunakan dan sangat nyaman.

Detik -- detik malam tahun baru, kami sekeluarga belum memejamkan mata ingin melihat meriahnya kembang api drai luar sana dan keeriahan bintang -- bintang dilangit yang begitu indah. Serta sejuknya udara pegunungan di malam tahun baru ini. Kemeriahan itu begitu terasa dan malam tahun baru pun semakin meriah. Dan anak -- anak saya mengeluarkan langsung bendera tanah air dari tas mereka dan dengan semangat mereka mengibarkan bendera merah putih dan mereka sangat banggan dapat mengibarkan di Ranu Kumbolo dengan usia mereka yang maish kecil. Cintailah tanah air dan segala produk dalam negeri.

https://www.geligakrim.com/

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun