Mohon tunggu...
mudzakir Sani
mudzakir Sani Mohon Tunggu... Mahasiswa - online

enjoy your life

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Pengaruh Skin Care dan Gel Aloevera terhadap Penyembuhan Luka Scabies

25 November 2021   11:55 Diperbarui: 25 November 2021   12:01 231
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

                                                            PENGARUH SKIN CARE DAN GEL ALOEVERA TERHADAP PENYEMBUHAN                                                                                                                      LUKA SCABIES PADA REMAJA DI       PONDOK PESANTREN       AZIZIYYAH NGALIYAN

Mudzakir Nur Hidayatusani

                                                                                                                           ABSTRAK

Di Indonesia prevalensi scabies pada tahun 2013 yaitu sebanyak 3,9 -- 6 kasus. Scabies lebih sering muncul di pesantren dikarenakan pesantren merupakan daerah yang padat hunian. Upaya untuk menangani luka scabies yaitu dapat dilakukan dengan cara memberikan skin care dan gel aloevera. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh skin care dan gel aloevera terhadap penyembuhan luka scabies pada remaja di pondok pesantren Aziziyyah Ngaliyan. Rancangan penelitian ini menggunakan quasy experimental dengan desain penelitian pretest-posttest with control group. Jumlah sampel pada penelitian ini sebanyak 36 responden dengan tehnik pengambilan sampel menggunakan total sampling. Uji statistik yang digunakan adalah uji Marginal Homogeinity dan dilanjutkan dengan uji beda MannWhitney. Hasil penelitian menunjukkan bahwa skin care dan gel aloevera terbukti berpengaruh terhadap penyembuhan luka scabies dengan p value 0,001. Berdasarkan observasi pada kelompok intervensi sebelum diberikan skin care dan gel aloevera terdapat 16 responden dalam tahap penyembuhan luka tidak sembuh dan 2 responden sembuh tidak sempurna. Setelah diberikan skin care dan gel aloevera 17 responden sembuh sempurna dan 1 responden sembuh tidak sempurna. Sedangkan kelompok kontrol pada pretest 14 responden tidak sembuh dan 4 responden sembuh tidak sempurna dan pada pengukuran posttest 14 responden tidak sembuh dan 4 responden sembuh tidak sempurna. Hasil analisis dengan uji Mann-Whitney menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan terhadap penyembuhan luka scabies pada remaja antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol di pondok pesantren Aziziyyah Ngaliyan dengan p value 0,001. Rekomendasi hasil penelitian ini adalah agar skin care dan gel aloevera dapat diaplikasikan sebagai intervensi keperawatan mandiri untuk membantu tahap penyembuhan luka scabies. Kata kunci : Scabies, Pesantren, skin care dan gel aloevera

                                                                                                                        PENDAHULUAN

Scabies merupakan infeksi parasitik pada kulit yang disebabkan oleh tungau yang dapat menular dengan cara kontak langsung dari kulit ke kulit ataupun secara tidak langsung seperti kontak dengan benda yang terkontaminasi dengan tungau. Selain itu dapat juga ditularkan melalui hubungan seksual. Scabies apabila sudah menginfeksi manusia, maka akan menimbulkan berbagai dampak pada kulit (Stanhope & Knollmueller, 2010, hlm.494-495). Dampak dari scabies antara lain munculnya gangguan fisik seperti gangguan pada kulit yang berupa pustula yang disebabkan oleh garukan sehingga timbul infeksi sekunder. Dampak lain yang muncul adalah adanya gangguan psikososial, yaitu terganggunya kebutuhan akan rasa nyaman yang disebabkan oleh rasa gatal yang selalu muncul terutama pada malam hari sehingga akan mengganggu aktivitas dan juga terisolasi dari lingkungan yang pada akhirnya akan mengakibatkan terjadinya penurunan produktivitas sehingga menimbulkan masalah ekonomi, yaitu

segala aktivitas (bekerja) menjadi tidak diterima olehlingkungan dan akibatnya penghasilan menjadi berkurang.

Penelitian perawatan perawatan kulit sebelumnya telah dilakukan oleh Alfiyanti (2012) tentang pengaruh perawatan kulit berdasarkan skor Skala Braden Q terhadap kejadian luka tekan anak di Pediatric Intensive Care Unit (PICU) RS Tugurejo dan RS Roemani Semarang, dengan design penelitian kuasi eksperimen dengan post test only design with control group. Hasil penelitian secara statistik tidak ada pengaruh antara perawatan kulit berdasarkan skor Skala Braden Q dengan kejadian luka tekan anak di PICU RS. Gambaran dari skin care disini adalah dengan cara membasuh tubuh yang terkena scabies menggunakan air bersih dan sabun, tetapi tidak disarankan menggunakan air panas atau hangat karena dapat membuat kulit menjadi kering dan menimbulkan gatal). Cara tersebut dilakukan sebelum diberikan gel aloevera.

Aloevera pada hakikatnya merupakan tanaman alami berbasis herbal, yang dapat digunakan sebagai obat atau sebagai bagian dari asuhan keperawatan kesehatan komunitas secara holistik yang meliputi kebutuhan (bio-psiko-sosio-kulturalspiritual) dengan memanfaatkan potensi sumber daya alam yang tersedia pada komunitas sebagai upaya preventif, promotif tanpa mengabaikan upaya kuratif dan rehabilitative.

                                                                                                              METODE PENELITIAN

Desain penelitian ini menggunakan Quasi Eksperimen, dengan rancangan pretest-posttest with control group (rancangan pretes-postest dengan kelompok kontrol). Dalam rancangan ini dilakukan randomisasi, artinya pengelompokan anggota-anggota kelompok kontrol dan kelompok perlakuan dilakukan berdasarkan acak atau random. Kemudian dilakukan pretest pada kedua kelompok tersebut, dan diikuti intervensi pada kelompok eksperimen. Setelah beberapa waktu dilakukan postest pada kedua kelompok tersebut (Notoatmodjo, 2012, hlm.58). Populasi dalam penelitian adalah semua santri remaja di pondok. pesantren Aziziyyah Ngaliyan yang menderita scabies pasien. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah total sampling yaitu teknik penentuan sampel dengan mengambil seluruh anggota populasi sebagai responden atau sampel (Ariani, 2014, hlm.64). Penelitian ini dilaksanakan di pondok pesantren Aziziyyah Ngaliyan pada bulan April 2017. Jumlah sampel yang diperoleh pada penelitian ini sebamyak 36 responden, dengan perincian 18 responden sebagai kelompok intervensi dan 18 responden sebagai kelompok kontrol. Alat pengumpulan data dalam penelitian ini berupa lembar observasi yang dibuat oleh peneliti sendiri dengan berpedoman pada teks book patofisiologi penyembuhan luka. Analisis univariat pada penelitian ini adalah jenis kelamin, frekuensi responden berdasarkan tahap penyembuhan luka scabies sebelum dan sesudah diberikan skin care dan gel aloevera pada kelompok intervensi dan karakteristik responden berdasarkan tahap penyembuhan luka scabies pada kelompok kontrol. Analisis bivariat digunakan untuk membuktikan hipotesa penelitian yaitu skin care dan gel aloevera berpengaruh terhadap penyembuhan luka scabies pada remaja di pondokpesantren Aziziyyah Ngaliyan. Uji yang digunakan yaitu uji Marginal Homogeiniti. Sedangkan untuk uji beda menggunakan uji independent t-test jika data normal dan jika data tidak normal menggunkan uji mann withney test (Sugiyono, 2013).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun