Mohon tunggu...
Tari Abdullah
Tari Abdullah Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Nama lengkap Mudjilestari tapi lebih sering disapa dengan Tari Abdullah profesi sebagai penulis, conten creator, dan motivator. Ibu dari 4 anak berstatus sebagai single parent. Berdarah campuran sunda - jawa.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Antara Biru Langit dan Laut

25 Juni 2020   06:13 Diperbarui: 25 Juni 2020   06:25 206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi/antara/photo:doc.pri

"Tapi aku rasa bukan itu sih, aku suka dia karena dia udah bikin aku nyaman."

"Aku tak peduli meski dia tidak bertampang bule, atau seganteng Mark Feehily, bagi aku yang penting dia sayang aku, bisa terima aku dengan segala kekuranganku, dan yang terpenting dia juga sayang sama anak-anak."

"That's the most important point," sela Sitha

"Jangan nikah dengan laki-laki yang maunya sama emaknya aja, tapi nggak sayang sama anaknya."

"Pasti. Itu juga yang jadi pertimbangan utama," sahut Lintang.

"Dan jangan lupa juga agamanya. Karena surga bagi seorang wanita ada pada suaminya. Kalau suami tidak bisa jadi imam yang baik, gimana dia bisa menjaga kita para wanita ini selamat dari api neraka," timpal Gischa

"Iya... Percaya deh yang suaminya seorang ustadz." Sitha lagi-lagi mengolok Gischa.

"Ihhh.. Sebel, kan aku ngomong bener," sungut Gischa. Tawapun berderai lepas tanpa ada lagi beban yang mengganjal di hati masing-masing, Baik Sitha maupun Gischa, keduanya larut dalam bahagia Lintang yang bersemi bersama harapan indahnya.

Tak sengaja ekor mata Sitha menangkap bayangan seseorang, ia menegang, ada rasa penasaran yang tiba-tiba menyusup.
'Laki-laki itu lagi, siapa dia? Kenapa aku seperti pernah mengenalnya?' batin Sitha. Laki-laki yang sama yang menabraknya di Trawas beberapa waktu lalu. Dan kenapa dia sekarang ada di sini.

"Maaf, aku ke tollet sebentar," pamit Sitha

"OK.. Jangan lama-lama," pesan Lintang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun