Etek Syam telah mempunyai 19 orang cucu dari 5 cicit dari kedelapan anak nya. Pak Etek Agus Sutan Penghulu wafat 6 September tahun 2006, dilahirkan pada tahun 1925. dengan usia 81 tahun. Meninggal di Kota Bumi, dimakamkan di TPU Sri Basuki di kota ini.
Perjalanan hidup beliau penuh liku dan perjuangan, mulai bekerja di Jawatan Agama, di Pangkal Pinang, kemudian pulang ke kampung zaman "bergolak-PRRI". Aktif kembali menjadi PNS di Kementrian Koperasi dan pindah Ke Dinas Tenaga Kerjja Propinsi Sumatersa Barat, hingga pensiun.
Kunjungan silaturrahmi ini memberikan prelajaran berharga bagaimana sebuah perjuangan hidup akan berhasil dengan baik dengan konsep kejujuran dan kerja keras.
Syahrul Agus yang baru diamanahkan gelar adat Suku Pili sebagai Datuk, mulai belajar berusaha di Padang. Sewaktu belia dia dikenalkan pada sahabat Ba[pak pedagang Sembako di Pasar Jawa Padang.
Di situlah ia belajar bagaimana berdagang dengan baik. Kemudian dia merantau ke Curug dan terakhir di Kotabumi. Dikota ini dia mulai berusaha dari bawah, pedagang kaki lima, jasa transportasi dan pedagang pakaian di pasar Kota Bumi.
Dalam perjalanan dia diamanahkan sebagai Ketua Pedagang pasar ini Sejak sembil;an tahun yang lalu, ketua Pemuda Pancasila, aktif di KNPI, Golkar dan di lingkungan tempat tinggal, Jalan Teladan, Belakang kantor Pemda Kabupaten Lampung Tengah. Amanah sebagaiu ketua Payuban Perantau Nagari Lawang, diterima dan dijalankan dengan sebaik mungkin.
Di lingkungan ini aktif p[ula menata l;ingkungan dan kegiatan keagamaan, termasuk membangun masjid Nurul Furqan. Filosofis "Dimana bumi di pijak, disitu langit di junjung" menjadi pijakan selama ini. Selama dua hari disana, saya menyaksikan bagaimana ketulusan seorang anak merawat ibunya. Mulai dari saat bangun pagi, memandikan, menyiapkan minuman orang tua dan susu, memberikan sarapan, mebawa berjemur matahari dan makan siang. Sebuah ketulusan yang luar biasa, dari anaknya. Dia lebih banyak berada di rumah, usaha nya telah dijalankan oleh anak nya, Taufan. Realitas ini, tidaklah dapat saya jalankan, ketika Ibu ku yang meninggal di Bekasi. Saya tinggal di Jakarta Barat, adik tinggal di Pasar Minggu dan kakak tinggal di Cinere, berjauhan dengan tempat tinggal adik perempuan Eliza di Bekasi.
Tak heranlah, dengan filoosif itu, jaringan persahabatan nya tidak hanya kalangan pengusaha tetapi juga penjabat Pemda Kabupaten Lampung Tengah, Polisi, Tentara dan jaringan orgaisasi sosial lain.
"Silaturrahmi mebawa berkah dan memperpanjang umur" semoga Tek Syam dan keluarga sehata wal afiat, dan memungkinkan kan bersilaturrahmi di waktu yang akan datang.
Aaamin ya Rabb. , salam dan doa buat keluarga Rumah Batu Kuning, Lawang untuk sanak keluarga bako kami Suku Caniago Datuak Nangkodoh Nan Hitam, Lawang, Kwcamatan Matur, Sumatera Barat.